PBNU terancam batal terima bantuan Rp 250 miliar dari Libya

Semarang (Solopos.com)–Bantuan dana dari Presiden Libya, Muamar Kadhafi untuk pembangunan universitas Islam di Jakarta senilai Rp 250 miliar terancam batal, menyusul terjadinya konflik peperangan di negara tersebut.

Menurut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj rencananya Presiden Libya akan membiayai pembangun universitas Islam NU yang didirikan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bantuan dana ini terancam batal karena adanya konflik peperangan yang sekarang melanda Libya,” katanya kepada wartawan di sela Silaturahim Kiai NU se-Jawa Tengah dengan pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa, di Kantor PWNU Jateng di Semarang, Jumat (25/3/2011).

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPP PKB yang juga Ketua DPW PKB Jateng Abdul Kadir Karding dan Ketua PWNU Jateng Moh Adnan.

Padahal sebelumnya, lanjut Said, Presiden Libya Muamar Khadhafi telah menyatakan kesanggupannya memberikan bantuan dana senilai Rp 250 miliar untuk pembangunan universitas Islam NU.

Untuk pembangunan universitas itu PBNU telah menyiapkan lahan seluas 2,4 hektare berada di belakang Mal Taman Anggrek, kawasan Tomang, Jakarta Barat.

“Kini kami harus bekerjakeras mencari dana pembangunan universitas Islam NU,” tandasnya.

PBNU sambungnya bertekad merealisasikan pembangunan universitas tersebut karena keberadaan universitas Islam di wilayah Jakarta masih sedikit.

“Saat ini universitas Islam di Jakarta hanya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,” imbuhnya.

Mengenai realisasi pembangunan, Said tak menyebutkan waktunya. “Secepatnya,” katanya.

Dia menambahkan selain membangun universitas Islam di Jakarta, PBNU juga berencana akan mengembangkan lima perguruan tinggi lain yang berada di bawah NU.

oto