SOLOPOS.COM - Lambang Nahdlatul Ulama (NU). (bawean.net)

PBNU meminta peserta aksi 212 jilid II tidak mencatut nama NU.

Solopos.com, JAKARTA Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyesalkan sejumlah agenda aksi yang kerap mencatut nama kiai dan organisasi NU. Pola pencatutan nama tokoh dan ormas dalam aksi-aksi bernuansa politik yang makin marak, dinilai tidak sehat karena berpotensi menjadi pemicu fitnah antar kelompok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kami mengingatkan saja, mencatut nama tokoh atau ormas tanpa konfirmasi yang cenderung memanfaatkan itu juga ada implikasi pidananya. Yang begini sebaiknya dihentikan,” kata Ketua PBNU bidang Hukum Robikin Emhas, Senin (20/2/2017), di Jakarta.

Ekspedisi Mudik 2024

Alumnus Miftahul Huda Gading Malang yang juga advokat ini lantas mencontohkan pencatutan nama Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin yang kembali terjadi. Kasus terbaru yakni terkait rencana aksi 212 jilid II yang akan digelar Selasa besok di depan gedung DPR/MPR.

Dalam beberapa meme dan broadcast undangan berlebel aksi Bela Islam 212 jilid II yang beredar, disitu dicantumkan nama KH. Ma’ruf Amin di urutan pertama tokoh yang akan hadir,” katanya seperti dilansir situs Nu.or.id.

Mengetahui pimpinan tertingginya di PBNU dicatut namanya, Robikin mengaku telah mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Beliau tidak tahu menahu kegiatan tersebut.

Di sini saya ingin sampaikan klarifikasi bahwa Kiai Ma’ruf sebagai Ketua Umum MUI, lebih-lebih sebagai Rais ‘Aam PBNU, tidak tahu menahu dan tidak hadir dalam aksi tersebut,” paparnya.

Robikin berharap siapapun inisiator dan penyelenggara aksi 212 yang akan dilangsungkan besok, agar tidak menggunakan nama KH. Ma’ruf Amin sebagai penarik massa. Dia juga minta agar tidak ada pencatutan nama NU.

Saya minta agar nama NU tidak dicatut. Karena Pengurus Besar Nahdlatul Ulama juga tidak tahu menahu aksi tersebut,” pungkas Ketua PBNU ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya