SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bangkok–Situasi di Thailand kian mengkhawatirkan. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan pemerintah Thailand dan para demonstran untuk bernegosiasi guna menghentikan kekerasan.

Hal tersebut seperti yang disampaikan Komisioner Tinggi PBB untuk HAM, Navi Pillay dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (18/5). “Pada akhirnya situasi ini hanya bisa diselesaikan dengan negosiasi. Saya menyerukan para pemimpin untuk mengesampingkan kesombongan dan politik demi kepentingan rakyat Thailand,” serunya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dikatakan Pillay, situasi di Thailand bisa meluas tak terkendali karena ribuan demonstran mengabaikan deadline pemerintah Thai untuk meninggalkan lokasi demonstrasi di jantung kota Bangkok pada Senin (17/5) kemarin, pukul 15.00 waktu setempat.

“Seiring berlalunya deadline terbaru pemerintah, ada risiko tinggi bahwa situasi bisa meluas tak terkendali,” tutur Pillay.

“Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa lainnya, saya meminta para demonstran untuk mundur dari tepi jurang, dan agar pasukan keamanan menahan diri sejalan dengan perintah yang diberikan pemerintah,” tandas pejabat PBB tersebut.

Krisis politik yang berlangsung di Thailand telah berlangsung selama dua bulan lalu. Para demonstran ‘kaus merah’ telah bertekad akan terus melakukan aksi mereka hingga Perdana Menteri Thai Abhisit Vejjajiva mundur dan segera digelar pemilihan umum.

Setidaknya 67 orang telah tewas dan sekitar 1.700 orang terluka selama aksi demo tersebut.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya