SOLOPOS.COM - Yusuf Mansur bersama istri menunjukkan sertifikat dari MUI untuk Paytren. (Istimewa/Instagram)

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah tuntutan sejumlah karyawan dan mantan karyawan karena belum digaji, Paytren mendapat penghargaan sebagai pengumpul zakat terbaik dalam acara Baznas Award 2022, Senin (17/1/2022).

Penghargaan diterima CEO Paytren Group, Ustaz Tarmizi. “Terima kasih kepada pengguna Paytren E-money yang telah memilih Paytren sebagai teman setia dalam menunaikan zakat, infak, sedekah dan wakaf Anda. Terima kasih juga untuk seluruh manajemen Baznas atas sinerginya selama ini,” ujar Ustaz Tarmizi seperti dikutip Solopos.com dari akun Instagram @paytren_official, Rabu (19/1/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tarmizi juga mengucapkan selamat milad untuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang ke-21. “Selamat milad yang ke-21 untuk @baznasindonesia semoga semakin maju, semakin berkah untuk terus menebarkan kebaikan kepada seluruh umat,” ujarnya.

Baca Juga: Doku-Paytren Mudahkan Bayar Online dan Offline

Unggahan penerimaan penghargaan untuk Paytren juga ada di akun Instagram Rektor Daarul Quran Institute, Anwar Sani. Orang kepercayaan dai kondang Ustaz Yusuf itu mengucapkan selamat untuk Paytren.

“Alhamdulillah, Senin (17/1/2022) Paytren meraih penghargaan sebagai Pengumpul Zakat Terbaik dalam Acara Baznas Award 2022,” tulis @anwarsani_daqu.

Selain Paytren, Laznas PPPA Daarul Quran juga mendapatkan penghargaan sebagai Laznas dengan pertumbuhan pengumpulan zakat infak dan sedekah terbaik sepanjang 2021.

Sebelumnya, sejumlah karyawan di PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) menunggu kepastian nasib mereka setelah dirumahkan tanpa mendapatkan gaji. Sebagian mantan karyawan juga belum mendapatkan pesangon meski sudah di-PHK beberapa waktu sebelumnya.

Baca Juga: Kena Sanksi OJK, Yusuf Mansur Ubah Patungan Usaha Jadi Paytren

Fakta itu terungkap dalam wawancara wartawan Thayyibah.com, Sudarso Arief Bakuama dengan sejumlah karyawan perusahaan dengan produk Paytren itu.

“Ada banyak teman yang dirumahkan. Bahkan ada grup WA yang membahas itu. Sekarang saya sedang dirumahkan. Saya pasti ikut nuntut, gaji saya belum dibayar,” ujar salah satu karyawan, Ishaf seperti dikutip Solopos.com, Rabu (19/1/2022).

Ishaf mengaku bekerja di PT VSI sejak 2013 sebelum perusahaan itu menjadi milik Yusuf Mansur setelah disedekahkan sang pemilik, Febrian Agung pada 2015.

Meskipun Yusuf Mansur menyebut Paytren sedang dalam proses IPO, ia mengakui kondisi riilnya keuangan perusahaan memburuk. Menurutnya, saat ini omzet perusahaan berkurang sangat banyak. Pengguna Paytren tidak bertambah karena produk e-money banyak pesaing.

Baca Juga: Eks Karyawan Paytren Minta Gaji Mereka Dibayar Yusuf Mansur

Ishaf mengaku sudah mengajukan pemutusan hukuman kerja (PHK) agar mendapat pesangon namun tidak dikabulkan.

“Saya sebenarnya minta PHK tapi ada statement dari kantor ‘gak ada uang’, karena PHK sebelumnya pun belum dibayar,” katanya.

Bersama sejumlah karyawan Paytren lainnya, Ishaf meminta dai kondang itu memenuhi kewajibannya. “Gaji saya belum dibayar. Saya ya pasti nuntut, sudah pengaduan ke Disnaker, sudah bipartit juga. Tapi ya gitu-gitu aja,” tutupnya.

Mantan rekan bisnis Yusuf Mansur, Febrian Agung mendoakan agar dai kondang itu segera keluar dari masalah yang membelitnya. Ia prihatin dengan kondisi di Paytren karena sebagian besar karyawan di Paytren adalah orang yang dulu ia rekrut.

“Semoga Ustaz diberi kemudian untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini. Semoga diberi jalan keluar terbaik,” katanya kepada wartawan Sudarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya