SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL–Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY bersama tim perusahaan penangkaran monyet asal Jakarta yang membawa pawang badui mulai menangkapi monyet ekor panjang di Purwodadi Kecamatan Tepus, Gunungkidul, Jumat (16/12). Meski demikian, proses penangkapan monyet tersebut dilakukan secara tertutup untuk menghindari agar pawang suku Badui dapat leluasa melakukan penangkapan sesuai target 200 ekor monyet.

“Kami khawatir nanti ngambek jadi baiknya tidak usah mendekati saat melakukan penangkapan [monyet ekor panjang],” ungkapnya, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II, BKSDA DIY Sartana kepada Harian Jogja, Jumat (16/12).

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Menurut Sartana, pawang suku Badui melakukan ritual tertentu yang tidak boleh diketahui dalam melakukan penangkapan monyet. Mereka memiliki cara unik yang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Penangkapan akan dilakukan beberapa hari di Tepus, dengan membuat tenda di sejumlah tempat. Jumlah monyet di kawasan tersebut mencapai 700 ekor. Hasil tangkapan akan diserahkan langsung kepada perusahaan penangkaran resmi untuk dipelihara. Sebelumnya Gunungkidul pernah mendatangkan pawang Badui untuk menangkap monyet ekor panjang pada 2006 dan 2009 karena keberadaan monyet sudah melebihi populasi normal.

“Kalau sampai berapa lama kami belum mengetahui pasti, pokoknya mulai pagi ini berangkat ke Tepus,” pungkas Sartana.(Harian Jogja/Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya