SOLOPOS.COM - Foto yang dipakai Paus Fransiskus untuk mengingatkan soal bahaya perang (Independent.co.uk)

Paus Fransiskus mengingatkan masyarakat dunia tentang bahaya perang lewat foto korban bom atom di Jepang.

Solopos.com, SOLO – Pergantian tahun menjadi momen yang pas untuk merenungkan berbagai peristiwa yang terjadi. Jika ditilik ke belakang, banyak kejadian buruk akibat perang yang terjadi sepanjang 2017. Hal itu membuat pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus, amat prihatin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam pidato akhir tahun di Gereja Santo Basilika, Vatikan, Paus Fransiskus, menyebut 2017 adalah tahun yang sia-sia. Pernyataan itu dilontarkan atas dasar keprihatinannya melihat perang, kebohongan, dan ketidakadilan yang membuat banyak orang menderita. Dia meminta semua kajahatan itu dihentikan karena merugikan banyak pihak.

Ekspedisi Mudik 2024

Paus asal Argentina itu menyebut perang adalah kebanggaan yang tidak jelas. Namun, sampai saat ini masih banyak pihak yang menganggap perang sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah. “Perang adalah kebanggaan yang tidak jelas. Hal ini merusak tatanan kehidupan sosial. Kita semua harus bertanggung jawab atas segala sesuatu di hadapan Tuhan, saudara, dan ciptaan-Nya,” ungkap Paus Fransiskus seperti dikutip dari News Week, Selasa (2/1/2018).

Paus Fransiskus berharap tahun 2018 membawa angin segar dalam kehidupan seluruh umat manusia. Dia tidak mau lagi melihat peperangan yang menyengsarakan banyak orang kembali terjadi. Oleh sebab itu, dia memerintahkan Takhta Suci Vatikan mencetak kartu berisi peringatan untuk dibagikan kepada masyarakat dunia.

Dilansir The Independent, kartu tersebut bergambar korban bom nuklir di Nagasaki, Jepang, pada 1945 silam. Foto itu memperlihatkan gambar seorang bocah laki-laki yang menggendong jasad adiknya di punggung. Dengan berdiri tegak dan bibir terkatup rapat, bocah itu mengantre agar jenazah adiknya dikremasi. Noda darah terlihat jelas di bagu kanan dan sikunya. Dia memang tidak menangis, namun wajahnya terlihat sayu. Kartu tersebut dibubuhi tanda tangan Paus Fransiskus dan kalimat singkat bermakna mendalam, “inilah buah dari perang.”

Foto bocah tersebut diambil oleh seorang fotografer Korps Marinir Amerika Serikat, Joe O’Donnell. Gambar itu dijepret tak lama setelah tentara Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Nagasaki, Jepang, pada akhir Perang Dunia II, 9 Agustus 1945 silam.

“Kesedihan dalam diri bocah laki-laki itu terlihat dari caranya menggigit bibir dan darah yang mengalir perlahan,” demikian kalimat yang tercantum dalam kartu tersebut.

Paus Fransiskus memang telah lama mengutuk senjata nuklir. Itulah sebabnya dia terus mengkhawatirkan hubungan antara Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dengan Presiden Amerila Serikat, Donald Trump, yang tak kunjung membaik. Dia khawatir konflik berkepanjangan itu akan memicu Perang Dunia III.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya