SOLOPOS.COM - Pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam acara Diklat Kompetensi Sosial Guru PAUD di Universitas Tunas Pembangunan (UTP), Solo, Jumat (23/3/2018). (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Guru PAUD dituntut terapkan kompetensi sosial.

Solopos.com, SOLO—Kompetensi sosial seorang guru pendidikan anak usia dini (PAUD) diharapkan bisa diterapkan tidak hanya di lingkungan sekolah, namun juga di masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut mengemuka dalam serangkaian kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kompetensi Sosial Guru PAUD yang diadakan atas kerja sama Jelajah PAUD Indonesia dengan Perhimpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Solo , Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTKI) Solo, IGRA, dan IGRABA Solo, di Ruang Seminar Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, Jumat (23/3/2018).

Menurut Ketua IGTKI Solo, Nadhiroh Ibrahim, yang juga ketua panitia Diklat Kompetensi Sosial Guru PAUD, dengan kompetensi sosial, guru memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif. Komunikasi itu di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, yakni di masyarakat.

“Contoh di masyarakat, bisa aktif di PKK, pengajian, kegiatan di gereja, atau di organisasi lain,” ungkap Nadhiroh ketika ditemui Solopos.com di sela-sela acara diklat, Jumat. (baca juga: PAUD SOLO : Seluruh PAUD Nonformal Akan Dimonitoring)

Nadhiroh menjelaskan diklat tersebut bertujuan meningkatkan penguasaan kompetensi sosial guru-guru PAUD, khususnya guru-guru di Solo. Beberapa waktu terakhir, diklat kompetensi PAUD juga telah dilaksanakan di tingkat kecamatan di Solo.

Diklat tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Tri Budi Santosa dari Dinas Pendidikan (Disdik) Solo yang membawakan materi Kebijakan PAUD dan Akreditasi; Muhammad Nasyir dengan materi Motivasi Diri; Dani Pranoto dengan materi Pengembangan Potensi Diri, Mundhofir dengan materi Etika Kesopanan; Galuh Murya Widawati dengan materi Komunikasi Efektif/Public Speaking dan Refleksi, dan Sixta Madubala dengan materi Kemampuan Bersosialisasi.

“Diklat ini semula kami targetkan 200 peserta, namun guru-guru PAUD cukup antusias sehingga peserta mencapai 219 orang. Itu pun tidak hanya dari Soloraya, tapi juga dari Semarang dan Kediri,” kata dia.

Selepas mengikuti diklat, guru-guru tersebut mendapatkan sertifikat yang bisa menambah poin dalam proses akreditasi sekolah maupun guru tersebut secara pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya