SOLOPOS.COM - Para pekerja tengah membuat penganan enting-enting gepuk cap Kelenteng 2 Holo yang menjadi kuliner legendaris Kota Salatiga. (Dok. Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SALATIGA — Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), memang kaya akan aneka ragam kuliner yang menggoda lidah. Aneka kuliner ini pun layak dicoba saat singgah di kota kecil yang terletak di lereng Gunung Merbabu tersebut.

Dari sekian banyak kuliner yang ada di kota yang berada di jalur perlintasan Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar) itu beberapa di antaranya menjadi ciri khas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, pun turut merekomendasikan makanan atau penganan itu bagi wisatawan yang berkunjung ke wilayahnya.

Baca juga: Incar Predikat Kota Kreatif Kuliner, Salatiga Siap Bawa Ketela ke Kancah Internasional

Melalui akun Instagram pribadinya, Wali Kota Yuliyanto memberikan rekomendasi 10 kuliner legendaris di Kota Salatiga. Namun dari 10 kuliner itu, Yuliyanto baru menyebutkan lima kuliner yang layak menyandang predikat legendaris di Salatiga.

Berikut lima kuliner legendaris di Kota Salatiga versi Wali Kota Yuliyanto:

1. Enting-enting gepuk cap Klenteng 2 Holo

Enting-enting gepuk khas Kota salatiga. (lanykhoe.blogspot.co.id) oleh-oleh khas salatiga
Enting-enting gepuk khas Kota salatiga. (lanykhoe.blogspot.co.id)

Enting-enting gepuk sebenarnya merupakan makanan tradisional Tionghoa. Kali pertama makanan itu dipopulerkan di Kota Salatiha oleh seorang juru kunci Kelenteng Hok Tek Bio, Khoe Tjong Hook, pada 1920 silam.

Namun seiring zaman, enting-enting gepuk cap Kelenteng 2 Holo ini saat ini diproduksi di rumah warga yang terletak di Jalan Abiyasa, Dukuh RT 009/RW 001, Kelurahan Dukuh Krajan, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.

2. Bakso Babat Tamansari

Salah satu rumah makan legendaris di Kota Salatiga adalah Rumah Makan Bakso Babat Tamansari yang terletak di Jalan Diponegoro. Rumah makan ini sudah didirikan sejak 1965 silam. Yang membedakan Bakso Babat Tamansari dengan bakso lainnya adalah perpaduan bakso babat dan urat yang dicampur kuah kaldu bening.

3. Tumpang Koyor Mbah Rakinem

Dikutip dari laman indonesia.go.id, tumpang koyor adalah kuliner khas Salatiga yang terbuat dari koyor dan tempe semangit, atau tempe bosok.

Di Salatiga ada beberapa rumah makan yang menyajikan tumpang koyor. Namun, yang paling terkenal atau layak disebut legendaris adalah Tumpang Koyor Mbah Rakinem, yang terletak di Jalan Nakula Sadewa III No. 13.

Mbah Rakinem berjualan tumpang koyor sejak 1950. Awalnya, ia berjualan secara keliling dengan cara menggendong dagangannya. Namun pada 2009, karena usia yang telah lanjut, Mbah Rakinem mulai memutuskan berjualan di rumahnya, Jalan Nakula Sadewa. Mbah Rakinem telah meninggal pada 6 Juli 2021, dan saat ini usahanya diteruskan oleh anaknya bernama Jumiyati.

Untuk mencicipi kuliner khas Salatiga ini, pengunjung harus datang saat pagi karena rumah makan ini hanya buka beberapa jam, mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB

4. Sambal Tumpang Koyor Bu Kori

Selain Tumpang Koyor Bu Rakinem, di Salatiga ada juga rumah makan yang menyajikan sambal tumpang koyor yang tak kalah legendaris. Rumah makan itu yakni Sambal Tumpang Koyor Bu Kori di Pasar Anyar Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Baca juga: Kuliner Andalan Salatiga Getuk Kethek Aslinya Getuk Satu Rasa

Sambal Tumpang Koyor Bu Kori sudah ada sejak 1950. Kekhasan Sambal Tumpang Koyor Bu Kori ini adalah olahan tulang muda, lambe (mulut), pipi, tahu, dan otot daging sapi. Sementara untuk bumbu dibuat dari santan yang dipadukan dengan tempe yang telah difermentasi, kemudian dimasak dengan kayu bakar selama enam jam.

5. Getuk Kethek

Pengendara sepeda motor melintas di depan warung getuk satu rasa yang lebih dikenal dengan nama Gethuk Kethek di Kampung Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Minggu (8/3/2020). (Semarangpos.com-Nadia Lutfiana Mawarni)
Pengendara sepeda motor melintas di depan warung getuk satu rasa yang lebih dikenal dengan nama Gethuk Kethek di Kampung Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Minggu (8/3/2020). (Semarangpos.com-Nadia Lutfiana Mawarni)

Getuk Kethek berada di Jalan Argo Tunggal, Argomulyo, Salatiga. Nama asli getuk ini sebenarnya Getuk Satu Rasa. Namun, pedagangnya memelihara seekor ketek atau monyet di depan rumah yang menjadi warung getuk tersebut. Hal itu pun membuat masyarakat lebih mengenalnya sebagai getuk kethek dibanding Getuk Satu Rasa.

Getuk ini berbentuk kotak yang tersekat-sekat dan diberi taburan kelapa parut untuk memberikan sensasi gurih. Getuk yang menjadi oleh-oleh khas Salatiga ini dibuat tanpa bahan pengawet, sehingga hanya bertahan paling lama enam jam setelah diproduksi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya