SOLOPOS.COM - Patung Jayandaru Sidoarjo (detikcom)

Patung Sidoarjo yang akan menjadi ikon baru kota tersebut dianggap bernyawa lantaran menyerupai manusia. Bagaimana reaksi organisasi massa (ormas) ini?

Madiunpos.com, SIDOARJO – Sebanyak sembilan patung mirip manusia bakal menjadi ikon baru Kota Sidoarjo. Namun, ormas Ansor dan Banser menolak keberadaan sembilan patung yang berdiri di kawasan Alun-Alun Sidoarjo tersebut. Mereka menilai, patung-patung berwarna putih itu dianggap bernyawa dan bisa menimbulkan kemusyrikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

 

Aksi penolakan keberadaan patung Jayandaru itu diikuti ratusan anggota Ansor dan Banser Kabupaten Sidoarjo. Massa sebelumnya longmarch melewati Jalan Gubernur Suryo, Jalan Ahmad Yani dan menuju ke lokasi. Mereka berorasi secara bergantian. Bahkan beberapa orang naik ke atas patung dan menutup kepalanya dengan plastik hitam.

Ekspedisi Mudik 2024

 

Ketua PCNU Kabupaten Sidoarjo KH Abdi Manaf mengaku kegiatan gerakan penolakan patung ini bukan didasari gerakan politik melainkan murni keagamaan.

 

“Begitu pula gerakan pada sore ini bukan karena gerakan politik melainkan ini murni gerakan keagamaan,” kata Abdi Manaf kepada wartawan, Jumat (20/2/2015).

 

Patung tersebut, jelas dia, jangan sampai menimbulkan kemungkaran baru di wilayah Sidoarjo.

“Kedatangan NU beserta Ansor dan Banser di lokasi patung ini saya jamin aman. Kedatangan kami ke sini bukan untuk merusak, hanya berharap agar patung ini untuk segera diturunkan karena tidak sesuai dengan ajaran agama,” tegasnya.

 

Sementara aksi yang dilakukan sekitar 1 jam ini dijaga beberapa polisi. Setelah puas berorasi, ratusan anggota Ansor dan Banser membubarkan diri dengan tertib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya