SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan memindahkan patung obor Manahan yang selama ini menjadi ikon di ujung timur Jl. Adisucipto ke Lapangan Kota Barat.

Sebagai gantinya, Pemkot bakal membangun patung bernuansa olahraga menyesuaikan kawasan Manahan. Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo yang akrab disapa Rudy mengatakan pemindahan patung obor Manahan ke Lapangan Kota Barat karena dinilai tak relevan lagi dengan bangunan jalan layang (flyover) yang resmi dioperasikan sejak Jumat (21/12/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Patung obor yang dahulunya tampak gagah menjulang di bunderan jalan di ujung timur Jl. Adisucipto itu kini sudah tak lagi menarik dipandang.

“Tingginya sudah kalah dengan tinggi jalan layang. Jadi kurang pas kalau masih dipertahankan di sana,” kata Wali Kota ketika berbincang dengan Solopos.com, Minggu (23/12/2018).

Proyek jalan layang Manahan sudah selesai dikerjakan dan beroperasi. Sejumlah penataan masih perlu dilakukan di sekitar jalan layang, termasuk penataan di kawasan patung obor Manahan. Pemkot berencana mengganti patung tersebut dengan patung baru.

“Nanti dibuatkan patung baru. Patung bola atau apa belum tahu yang jelas menyesuaikan kawasan Manahan,” katanya.

Menurutnya, patung akan dibangun lebih tinggi dibanding flyover Manahan. Dengan begitu pengguna jalan bisa melihat keberadaan patung dan menjadi ikon baru bagi Kota Bengawan.

Sedangkan keberadaan patung obor yang dibangun pada tahun 1990-an akan dipindah ke lapangan Kota Barat. Patung obor tersebut melambangkan semangat olahraga.

Patung itu dibangun juga terkait dengan pembangunan kawasan Stadion Manahan yang merupakan kawasan olahraga. Sejalan dengan itu, Pemkot akan menata ulang lapangan Kota Barat.

Penataan dikerjakan seiring pemindahan pedagang kaki lima (PKL) Jl. dr. Moewardi ke lahan sisi selatan Lapangan Kota Barat. Lahan tersebut sekaligus dibangun kantong parkir.

Pemkot tidak bisa membiarkan PKL membuka lapak di sepanjang Jl. dr. Moewardi karena mengganggu pergerakan kendaraan di jalan tersebut.

“Jadi semua PKL nanti dimasukkan ke lapangan Kota Barat, termasuk parkir tepi jalan dihilangkan,” katanya.

Pemkot telah menyiapkan anggaran dalam APBD 2019 untuk pembangunan selter PKL di selatan Lapangan Kota Barat. Selter tersebut dibuat dengan konsep terbuka dengan ukuran yang sama.

Pedagang dapat secara bergantian menggunakan fasilitas yang diberikan gratis oleh Pemkot tersebut. Wali Kota memastikan penggunaan halaman parkir Lapangan Kota Barat tidak mengganggu aktivitas olahraga disana.

“Saya kira semua masih bisa beraktivitas. Parkir juga masih luas,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) PKL Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Didik Anggono mengatakan Pemkot menyiapkan anggaran Rp1,1 miliar untuk penataan sekaligus pembangunan kawasan kuliner di Lapangan Kota Barat sisi selatan. Penataan ini dikerjakan untuk menampung para PKL dan parkir Jl. dr. Moewardi.

“Sekarang kita siapkan proses lelang. Januari mungkin sudah mulai dikerjakan dengan waktu pengerjaan 60 hari kerja,” katanya.

Didik menargetkan relokasi PKL ke lahan sisi selatan Lapangan Kota Barat bisa mulai dilaksanakan awal Maret. Secara keseluruhan jumlah PKL yang akan direlokasi tercatat ada 40 orang.

Konsep kawasan tersebut dibangun selain sebagai tempat kuliner juga kantong parkir. “Pagi hari digunakan sebagai kantong parkir dan malam untuk kuliner serta parkir,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya