SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com, PONOROGO</strong> — Pemerintah Kabupaten <a href="http://sport.solopos.com/read/20180828/481/936518/pesilat-ponorogo-aji-bangkit-pamungkas-raih-emas-asian-games-2018-ayah-janjikan-ini" title="Pesilat Ponorogo Aji Bangkit Pamungkas Raih Emas Asian Games 2018, Ayah Janjikan Ini">Ponorogo</a> dan Bank Jatim membangun patung ular naga di pinggir Telaga Ngebel sebagai obyek foto selfie pengunjung.</p><p>Patung ular naga itu memiliki panjang sekitar lima meter dengan warna kuning keemasan dan hitam. Patung ular naga ini langsung menghadap ke telaga dengan mulut mengeluarkan air.</p><p>Sesepuh Ngebel, Suryadi, mengatakan Pemkab Ponorogo dan Bank Jatim membangun tempat selfie baru di kawasan wisata Telaga Ngebel berupa patung ular naga. Patung ular naga ini diresmikan seusai acara Larungan Telaga Ngebel, Selasa (11/9/2018).</p><p>Pemilihan patung ular naga sebagai spot selfie baru di Telaga Ngebel karena sosok ular naga merupakan legenda di telaga terbesar <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180904/516/937842/ini-33-agenda-budaya-di-ponorogo-sambut-1-sura" title="Ini 33 Agenda Budaya di Ponorogo Sambut 1 Sura">Ponorogo</a> itu.</p><p>"Naga itu diberi nama Baru Klinting. Ini sosok yang menjadi cerita rakyat masyarakat Ngebel sehingga sudah sepantasnya ada patung naga ini," kata Suryadi kepada wartawan.</p><p>Dia menceritakan legenda atau cerita rakyat yang berkembang di Ngebel tentang keberadaan Telaga Ngebel cukup beragam. Namun, salah satu yang paling banyak diceritakan yaitu Telaga Ngebel muncul karena adanya sesosok pemuda bertapa di Gunung Wilis yang bernama Baru Klinting.</p><p>Pemuda yang merupakan putra raja itu bertapa di Gunung Wilis dalam bentuk ular naga yang ukurannya besar. Suatu ketika, warga desa di lereng Gunung Wilis hendak berpesta dengan berburu hewan di hutan.</p><p>Namun, hewan buruan tidak segera didapatkan. Salah seorang warga tanpa sengaja menancapkan belati ke akar pohon dan ternyata akar pohon itu merupakan ekor ular naga yang sedang bertapa.</p><p>Akhirnya, warga desa membawa daging ular tersebut untuk santapan pesta di desa. Baru Klinting yang semula ular berubah menjadi seorang anak.</p><p>"Saat pesta digelar, anak itu datang dan mau ikut berpesta serta meminta makan. Tapi, warga desa justru mengusirnya," jelas dia.</p><p>Hanya ada satu orang yang membantu anak miskin yang tak lain adalah Baru Klinting itu. Orang itu seorang wanita tua bernama Nyai Latung. Wanita tua ini memberikan sebungkus nasi kepada Baru Klinting.</p><p>Singkat cerita, Baru Klinting menancapkan lidi dan meminta warga desa untuk mencabutnya. Namun, warga desa tidak ada yang mampu mencabut lidi tersebut. Hanya anak kumal itu yang mampu mencabut lidi.</p><p>Ajaibnya, saat lidi dicabut air keluar dengan deras dan menghanyutkan seluruh warga desa. Hanya Nyai Latung yang tidak tenggelam termakan air bah itu karena sebelumnya telah diminta Baru Klinting untuk naik perahu lesung. Desa yang ditenggelamkan itu menjadi <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180903/516/937544/foto-foto-pembukaan-grebeg-suro-2018-di-alun-alun-ponorogo" title="Foto-Foto Pembukaan Grebeg Suro 2018 di Alun-Alun Ponorogo">Telaga Ngebel.</a></p><p>"Itu cerita yang mendasari untuk pembangunan patung naga di kawadan Telaga Ngebel," ujar dia.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya