SOLOPOS.COM - Patung Gajah di gerbang masuk Desa Sraten yang kono menjadi tempat mengamuknya Gajah dari pasukan Kerjaan Surakarta yang hendak menuju Demak. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG–Patung Gajah yang berada di Jalan Raya Sraten arah ke Muncul Kabupaten Semarang bukan hanya sebagai hiasan belaka.

Ternyata patung yang terletak di pintu masuk Desa Sraten itu ada kaitannya dengan asal-usul Desa Sraten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada waktu itu rombongan penggawa dari Keraton Solo itu mau ke Demak di tengah perjalanan itu mereka kan naiknya Gajah. Gajah itu disini ngamuk tidak karuan. Akhirnya pemimpin rombongan, panglima perang membuat sayembara,” ujar Kepala Desa Sraten Rochmad saat ditemui Solopos.com dikantornya, Jumat (11/11/2022).

Sayembara itu dilakukan karena penggawa kerajaan tidak ada yang bisa menaklukkan gajah yang sedang mengamuk tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Pemimpin rombongan akhirnya membuat sayembara siapa yang bisa menaklukkan gajah, maka tempat ini (Desa Sraten) akan menjadi tanah yang makmur.

“Pada akhirnya ada salah satu seorang pemuda dari wilayah ini yang ikut sayembara, namanya Truno. Itu pada 1850-an. Gajah yang mengamuk itu bisa tenang kembali,” jelas dia.

Kemudian tanah tersebut oleh rombongan penggawa kerajaan Surakarta dinamakan Srati, yang artinya Gajah liar yang mengamuk.

Sebelum pergi mereka berucap pada suatu saat nanti disini menjadi desa yang makmur. Kemudian berjalannya waktu penamaan Srati oleh lidah masyarakat berubah menjadi Sraten.

“Karena bahasa Srati kurang pas diubah orang dahulu. Ada administrasi Kepala Desa pertama itu 1938 sudah menggunakan nama Desa Sraten,” jelas dia.

Sraten sendiri kata Kepala Desa, sama artinya dengan Srati yang berarti penjinak/pawang. Dalam hal ini penjinak Gajah.

“Patung Gajah itu adalah kenangan, karena konon katanya ngamuknya [Gajah] disitu. Warga dahulu membuat patung gajah kecil disitu, kemudian diubah dan dibuat lebih besar dan ada taman disekelilingnya,” ungkap dia.

Diakuinya, makam Truno sendiri sampai sekarang tidak diketahui. Sebab pemuda itu adalah pengembara yang berasal dari Desa Sraten.

Setelah berhasil menaklukkan Gajah itu Truno kembali mengembara dan sampai saat ini tidak diketahui cerita pengembaraan atau makam Truno.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya