Patah Hati, Pria Ini Nekat Bunuh Diri

WONOSARI –Nasib mujur dialami Sugimin, 20, warga Bintaos, Kecamatan Tepus. Karena patah hati, pemuda ini nekad terjun dari tepi lembah Ngingrong sedalam 100 meter Jumat (5/4/2013). Namun nyawanya masih terselamatkan meski Sugimin mengalami luka cukup parah di bagian kepala.

Saksi mata, Mujiono, 35, warga desa Mulo, Wonosari, mengatakan pukul 16.00WIB Sugimin turun dari bus kota setelah berangkat dari rumahnya di daerah Bintaos. Sesampainya di lembah Ngingrong, Sugimin kemudian membujuk seorang pengunjung untuk memegangkan ponselnya untuk merekam aksi nekat pemuda itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tapi yang diminta tolong tidak mau,” kata Mujiono.

Setelah brulangkali membujuk beberapa pengunjung dan berakhir penolakan, Sugimin kemudian langsung menyerahkan ponsel kepada seorang pengunjung lainnya dan tanpa banyak bicara langsung melompat dari tepi jurang.

“Dia langsung terjun sambil teriak ‘Aku sayang kamu’ dan sempat berguling sebelum berhenti tertahan pohon,” papar Mujiono.

Melihat aksi nekat Mujiono, warga langsung melapor pada polsek Wonosari yang langsung tiba dan melakukan evakuasi. Namun petugas dan beberapa warga yang mengevakuasi korban terpengarah saat mendapati Sugimin masih hidup setelah terjatuh dari ketinggian sekitar seratus meter. Melihat kondisi itu, Sugimin langsung dilarikan ke RSUD Wonosari untuk mendapatkan perawatan .

Berdasarkan pemeriksaan tim medis RSUD Wonosari, Sugimin hanya mengalami luka di bagian kepala dan lecet dan dalam keadaan sadar saat dibawa ke RSUD.

Rekan Sugimin, Wiwin, 21,  warga desa Pacarejo, Semanu mengatakan, Sugimin sudah dua kali berusaha mengakhiri hidupnya di Ngingrong. Kali pertama, upaya dilakukannya Minggu (1/4) karena patah hati. Namun gagal karena teman-temannya langsung menghadangnya.

“Teman-teman yang melihat langsung menghalangi. Patah hati, katanya,” ujar Wiwin