SOLOPOS.COM - Menu di warung ayam penyet Pio milik pasutri eks karyawan bank di Blulukan, Colomadu, Karanganyar. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pasangan Sigit Santosa-Tri Hartati tak menyangka usaha Warung Makan Ayam Penyet Pio yang dirintis medio 2019 lalu di kawasan Blulukan, Colomadu, Karanganyar, bakal secepat ini berkembang.

Belum genap setahun dibuka, penjualan usaha mereka mencapai ratusan porsi tiap hari. Padahal pada awalnya mereka tidak mempunyai latar belakang bisnis di bidang kuliner. Sigit dan Hartati dulu merupakan karyawan bank.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Pada 2016, Hartati lebih dulu resign dari pekerjaannya di bank untuk memulai bisnis suplai barang seperti deterjen. Sigit masih bekerja sebagai kepala unit salah satu bank di Klaten saat istrinya membuka Warung Makan Ayam Penyet Pio pada Agustus 2019.

Kantongi Rekomendasi Cawabup Dari PDIP, Sekda Sukoharjo Agus Santosa Ajukan Pensiun Dini

Ekspedisi Mudik 2024

Ketika itu dia berjanji dalam hati akan ikut resign bila omzet warung makan ayam penyet di Colomadu itu mencapai angka tertentu.

“Saya saat itu saya dalam hati berjanji akan keluar dari pekerjaan di bank bila omzet penjualan warung sudah mencapai angka tertentu. Bersyukur sekali ternyata pada September 2019 penjualan sudah mencapai 350 porsi,” ujar warga Tohudan, Colomadu, itu pada Kamis (16/7/2020).

Tri Hartati, pemilik Warung Makan Ayam Penyet Pio di Blulukan, Colomadu, Karanganyar. (Solopos/Kurniawan)

Setelah resign dari bank, Sigit bekerja penuh membantu sang istri menjalankan warung makannya. Benar saja. Sejak itu hingga awal 2020 usaha Sigit dan Hartati terus menanjak. Warung mereka yang buka mulai 09.00 WIB hingga 21.00 WIB tak pernah sepi pembeli.

Galang Koalisi Lawan PDIP di Pilkada Solo, PKS Ingin Usung Achmad Purnomo

Apalagi setelah menu warung makan ayam penyet di Blulukan, Colomadu, itu mereka masukkan ke aplikasi Go Food dan Grab Food. Pembeli tidak hanya berasal dari wilayah Colomadu.

Paket Ayam Ungkep

Tapi sebagian warga Solo utamanya di wilayah Laweyan dan Banjarsari, serta Kecamatan Kartasura, Sukoharjo menjadi pelanggan. “Usaha kami sempat sepi seiring datangnya pandemi Covid-19. Tapi kondisi itu berlangsung hanya sekitar dua pekan. Setelah itu kami mulai menjual paket ayam ungkep dan banyak pesanan dari Jabodetabek dan lainnya,” terang Hartati.

Saat ini, dia menuturkan usaha warung makannya mulai menggeliat kembali kendati belum seramai ketika sebelum terjadi pandemi. Sejumlah pelanggan Warung Makan Ayam Penyet Pio di Colomadu itu menilai olahan ayam dan lele goreng warung itu pas.

PAN Pastikan Usung Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020

“Dagingnya renyah di luar dan empuk di dalam. Sambalnya pun pedasnya pas di lidah. Soal harga tak usah khawatir, di sini sangat terjangkau kok,” ujar salah satu pembeli, Fendy Yulianto, 27, warga Gedongan, Colomadu, Karanganyar, saat diwawancarai Solopos.com, Kamis.

Sigit Santosa, pemilik Warung Makan Ayam Penyet Pio di Blulukan, Colomadu, Karanganyar. (Solopos/Kurniawan)

Penuturan senada disampaikan Taufik Prasetyanto, 31, seorang driver ojek online (ojol). Dia paling suka dengan menu ayam dan lele goreng. “Ayam gorengnya enak, lele gorengnya gurih. Cukup sering ke sini sama teman-teman,” aku dia.

Manajemen PGS Solo Pastikan Tetap Buka dan Jamin Keamanan Berbelanja

Ayam Penyet Pio (APP) memiliki banyak pilihan menu paket. Paket ayam yang berisi nasi, ayam goreng, tahu, tempe dan es teh dijual Rp10.000.  Paket lele yang berisi nasi, lele goreng, tahu, tempe dan es teh dijual Rp10.000.

Paket nila yang berisi nasi, nila goreng, tahu, tempe dan es teh seharga Rp15.000. Ada pula paket ayam kampung Rp17.500 dan paket bebek Rp22.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya