SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri. (Solopos/Dok)

Solopos.com, PADANG PARIAMAN — Kisah tragis terjadi di Korong Pasa Tangah, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Di lokasi itu, ditemukan pasangan suami-istri (pasutri) yang tewas bersamaan di dalam rumah, Rabu (15/4/2020) pukul 16.00 WIB.

Kapolsek 2x11 Enam Lingkung, Iptu Agusma Hendri memastikan dua mayat itu adalah pasangan suami-istri. "Korban pasangan suami istri tersebut yaitu, Kiki (35) merupakan suami dari Eva (27) sang istri," katanya seperti dikutip Suara.com, Kamis (16/4/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kisah tragis bermula saat petugas koperasi keliling yang hendak meminta uang arisan kepada korban. Namun setelah di depan rumah korban, diketahui pintunya tertutup. Kemudian petugas koperasi itu meminta bantuan kepada warga lain untuk memanggilkan korban.

Duh, Berondong Ganteng Pacar Ibu Neymar Ternyata Suka Laki-Laki

"Setelah ditemani oleh warga lain, kemudian saksi mencoba melihat dari kaca di depan tempat korban tinggal, ternyata terlihat korban atas nama Kiki yang merupakan suami korban Eva, tergantung dengan tali nilon dalam rumah tersebut," ungkap Hendri.

Bersama warga lain, saksi mencoba mendobrak pintu rumah korban tersebut, lalu menurunkan korban yang tergantung. Setelah itu, warga kemudian melihat Eva yang merupakan istri Kiki juga sudah meninggal dengan posisi telentang di tempat tidur.

Menurut Hendri, pasangan suami istri tersebut tinggal di Korong Pasa Tangah, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam baru sekitar delapan bulan ini. "Mereka tinggal mengontrak di sana baru delapan bulan. Setiap harinya pasang ini berjualan pecel lele," sebutnya.

Wonogiri Dapat Tambahan 260 Alat Rapid Test Covid-19, Prioritas Tetap Tenaga Medis

Saksi

Berdasarkan keterangan saksi lain berinisial YS, ia mengaku mendengar suara teriakan Kiki dan Eva saat tengah malam. "Saat itu saksi langsung menanyakan kepada suami korban Eva ini, dan ia mengatakan kalau istrinya sedang mengigau," ucap Hendri.

Ia menyebut setidaknya ada dua kali saksi YS ini mendengar suara teriakan dari tempat tinggal suami istri yang ditemukan tewas itu. Namun jawaban suami Eva tetap sama.

"Saat ini kedua jasad dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumbar untuk dilakukan autopsi dan penyelidikan lebih lanjut," imbuh Hendri.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Kemenkes: Kasus Malaria RI Masih Tertinggi Kedua di Asia

Kemenkes: Kasus Malaria RI Masih Tertinggi Kedua di Asia
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Kamis, 25 April 2024 - 17:55 WIB
share
SOLOPOS.COM - ilustrasi nyamuk malaria. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat adanya penurunan angka kejadian malaria berkisar 25.000 kasus selama setahun terakhir. Meski demikian, hingga saat ini Indonesia masih menempati posisi kedua kasus tertinggi malaria di Asia setelah India.

“Malaria di Indonesia memang termasuk yang tertinggi di Asia, nomor dua setelah India. Kasus malaria di tahun 2023 sebanyak 418.546 kasus, menurun dibandingkan tahun 2022 yaitu 443.530 kasus,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

World Malaria Report 2023 melaporkan India dan Indonesia masih menyumbang sekitar 94% kematian akibat malaria di seluruh kawasan WHO Asia Tenggara.

Namun jika dilihat pada rentang waktu satu dekade terakhir, kasus malaria di Indonesia justru mengalami peningkatan sejak 2015 yang kala itu mencapai 217.025 kasus.

Koran Solopos

Menurut Imran, peningkatan kasus ini disebabkan membaiknya sistem pencatatan dan pelaporan surveilans malaria di rumah sakit dan puskesmas, serta tingginya peningkatan penemuan kasus malaria yang dilakukan oleh kader malaria, terutama di daerah endemis tinggi.

“Tahun 2023 jumlah tes yang dilakukan sekitar 3 juta tes, terutama pada masyarakat di wilayah endemis tinggi,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara.

Imran memastikan capaian program malaria saat ini masih dalam jalur yang sesuai, dibuktikan dengan tercapainya target eliminasi malaria di kabupaten/kota sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Emagazine Solopos

“Di mana misalnya, tahun 2023 dari target 385 kabupaten/kota, eliminasi malaria capaiannya sebanyak 389 kabupaten/kota. Target 2024 adalah 405 dan per Maret 2024 mencapai 393 kabupaten/kota yang telah berhasil mencapai eliminasi malaria,” katanya.

Pihaknya terus melakukan upaya identifikasi daerah yang sudah rendah untuk segera didorong mencapai eliminasi.

Namun pada waktu ke depan, upaya penanggulangan malaria akan lebih menantang karena daerah-daerah yang belum mencapai eliminasi adalah wilayah yang hard rock, di mana daerah yang belum mencapai eliminasi adalah daerah yang masih endemis malaria, terutama di kawasan timur Indonesia.

Interaktif Solopos

Menurut data Kemenkes, pada 2023 ditemukan 418.546 kasus malaria di Indonesia. Sebanyak 369.119 diantaranya ditemukan di Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan.

“Kawasan Papua dan Nusa Tenggara merupakan daerah dengan kasus malaria tertinggi di Indonesia. Selain itu wilayah Sumba dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur juga masih merupakan daerah penularan malaria,” katanya.

“Oleh karena konsentrasi kasus terjadi di Papua, maka upaya penanggulangan juga diprioritaskan di Papua, dengan melakukan berbagai intervensi percepatan penurunan kasus,” kata Imran.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pelantikan Prabowo-Gibran Bakal Digelar Spesial, Catat Jadwalnya!

Pelantikan Prabowo-Gibran Bakal Digelar Spesial, Catat Jadwalnya!
author
Chelin Indra Sushmita Kamis, 25 April 2024 - 17:46 WIB
share
SOLOPOS.COM - Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto (kiri) bersama Gibran Rakabuming Raka (kanan) bersiap mengikuti rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (24/4/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Solopos.com, SOLO — KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih pada Rabu (24/4/2024). Setelah penetapan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, KPU akan melanjutkan ke tahapan pelantikan.

Sesuai dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan aturan tersebut, KPU dijadwalkan melakukan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Minggu, 20 Oktober 2024 mendatang. Pasangan terpilih akan melakukan pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden.

“Pengucapan sumpah/janji Presiden dan Wakil Presiden: Minggu, 20 Oktober 2024,” demikian keterangan yang terlampir dalam PKPU Nomor 3 Tahun 2024 yang ditetapkan oleh Ketua KPU Hasyim Asy’ari tertanggal 9 Juni 2022.

Koran Solopos

Prabowo-Gibran akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden secara spesial. Bagaimana tidak, mereka akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden pertama yang akan dilantikn di IKN (Ibu Kota Nusantara).

Hal tersebut sempat disampaikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Basuki membeberkan rencana lokasi pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di IKN.

“Pelantikan Presiden rencana di sana,” kata Basuki saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (2/4/2024).

Emagazine Solopos

Menanggapi hal ini, Gibran tak mau ambil pusing. Wali Kota Solo tersebut mengatakan siap mengikuti aturan dan lokasi pelantikan di manapun itu akan diselenggarakan. “Saya ngikut saja,” jelas Gibran awal April lalu.

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Jadwal Pelantikan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran, Bakal Spesial”

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Atlet Solo di Porprov Keluhan Penundaan Bonus, Dispora: Ada Pengurangan Jumlah

Atlet Solo di Porprov Keluhan Penundaan Bonus, Dispora: Ada Pengurangan Jumlah
author
Ahmad Mufid Aryono Kamis, 25 April 2024 - 17:44 WIB
share
SOLOPOS.COM - Logo Porprov Jateng 2023

Solopos.com, SOLO–Para atlet kontingen Solo yang berlaga dan mendapat medali di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2023, mengeluhkan bonus yang dijanjikan untuk mereka sampai saat ini belum juga cair.

Keluhan-keluhan tersebut banyak disampaikan melalui laman Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS). Pantauan Solopos.com, Kamis (25/4/2024) pukul 12.00 WIB, setidaknya di laman itu ada 20 aduan perihal bonus porprov sejak 25 Maret 2024 hingga 25 April 2024.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu yang menyampaikan aduan adalah warga Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres sekaligus atlet cabang olahraga (cabor) bulutangkis, Briliandri Christianto, 22. peraih medali perak dalam cabor bulutangkis di Porprov Jateng 2023 yang diadakan di Pati Raya.

Briliandri mengaku kecewa karena bonus yang dijanjikan oleh pihak terkait termasuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solo dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Solo kepada atlet tak kunjung cair.

Koran Solopos

Ia juga bercerita bonus yang dijanjikan kepada para atlet yang berlaga dan meraih medali di Porprov Jateng 2023 berbeda-beda, tergantung jenis medali yang dimenangkan.

Untuk medali emas, lanjut dia, bonus yang dijanjikan adalah uang senilai Rp60 juta, medali perak uang senilai Rp30 juta, sementara medali perunggu uang senilai Rp15 juta.

“Para atlet jujur kecewa dengan adanya ini, jujur saya pribadi mati matian untuk membela Solo di Porprov 2023 lalu, saya termotivasi dengan bonus dari Solo, tapi kenapa kok sudah setengah tahun malah dapet kabar kaya gini?” kata Briliandri saat dihubungi Solopos.com, Kamis (25/4/2024).

Emagazine Solopos

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa sempat mendapat angin segar karena pada 3 April 2024 lalu, dia dan teman-teman atlet lainnya diminta untuk melengkapi data diri guna pembuatan rekening di salah satu bank.

Namun, saat yang ditunggu-tunggu yaitu pencairan tak kunjung tiba, justru kabar yang menambah kekecewaannya yang tiba. Ia mendapat kabar bahwa nominal bonus yang akan diterimanya akan berkurang.

“Dengar kabar terbaru nominal bonus Porprov yang dijanjikan ternyata dikurangi, tidak nominal awal yang dijanjikan, tapi di kurangi, itu sangat membuat kecewa karena sudah menunggu lama kok masih saja dikurangi. Ada kabar juga bonus tidak langsung di kasih semua jadi dibikin 2 kali pencairan yaitu pencairan awal 60% sisanya 40% di 3 bulan kemudian,” jelas dia.

Interaktif Solopos

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Prestasi dan Olahraga Rekreasi Dispora Solo, Erma Sulityaningsih, mengaku bahwa pihaknya juga tidak ingin menunda-nunda pencairan bonus yang sudah dijanjikan itu.

“Kami paham bahwa uang senilai itu cukup besar, bahkan untuk kami sendiri. Tak heran kalau memang dinanti-nanti [pencairannya],” kata Erma kepada Solopos.com di kantornya, Kamis (25/4/204).

Erma kemudian menjelaskan sebab penundaan pencairan bonus Porprov itu, yang menurut dia karena pendataan yang tak kunjung rampung. Ia juga menambahkan bahwa data yang dibutuhkan untuk pencairan bonus itu berupa data diri, rekening, serta lembar fotokopi sertifikat penghargaan.



“Kami masih harus menunggu dari KONI yang mendata setiap atlet yang ikut serta dalam acara itu. Namun, sampai sekarang kami belum juga menerima lengkap data siapa saja yang akan menerima bonus tersebut. Makanya sampai saat ini kami belum bisa mencairkannya,” ungkat Erma.

Erma juga mengaku bahwa pihaknya sudah beberapa kali menagih data para atlet kepada KONI Solo guna pencairan bonus itu. “Karena setelah kami menerima data kami juga harus mencocokkannya dengan data dari provinsi,” kata dia.

Saat ditanya perihal pengurangan jumlah dan rencana pencairan secara bertahap, Erma membenarkan hal tersebut. Untuk peraih medali emas menjadi Rp40 juta, medali perak Rp20 juta, serta medali perunggu Rp10 juta.

“Rencana sementara nominalnya segitu. Karena kondisi keuangan Pemkot yang mengharuskan begitu,” ungkap dia.

Sementara, terkait pencairan bertahap, ia menjelaskan bahwa itu merupakan salah satu upaya agar penundaan terus-menerus tidak dilakukan.

“Kami sudah meminta untuk data atlet namun belum juga lengkap. Karena itu, saya berkoordinasi dengan BPKAD Solo [Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah] agar data yang sudah masuk dan benar setelah di cek silang, maka itu dahulu yang kita cairkan, sementara yang belum lengkap akan menyusul pencairannya,” jelas Erma.

Saat ditemui di kantornya, Erma juga menyampaikan akan menggelar pertemuan dengan KONI Solo untuk segera merampungkan aduan-aduan perihal bonus Porprov itu.

“Pekan depan rencana kami duduk bareng dengan pihak KONI, untuk menyelesaikan ini. Dispora Solo juga gak enak tiap hari mendapat ‘surat cinta’ karena masalah ini,” ungkap dia.

Saat Solopos.com mencoba meminta konfirmasi kepada Ketua KONI Solo, Lilik Kusnandar, dengan cara menghubunginya via WhatsApp, hingga berita ini ditulis, Solopos.com tidak mendapat jawaban darinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories