Solopos.com, JAKARTA — Tindak sewenang-wenang Israel terhadap Palestina dilaporkan sumber lokal terus berlanjut. Pasukan Israel konon telah mengirimkan perintah gusur atas delapan bangunan Palestina di Desa Jawaya, timur Kota Yatta, Distrik Hebron selatan.
Koordinator Komite Anti-Tembok dan Permukiman Populer di Hebron Selatan, Rateb Jbour, mengatakan bahwa pasukan Israel menerobos masuk ke desa dan memerintahkan enam penduduk desa untuk menghancurkan properti mereka. Di antara properti yang akan dibongkar adalah tiga rumah, termasuk rumah dua lantai, ruang pertanian, gudang, serta empat sumur penampung air hujan.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Baca Juga: KPK Lawas Masih Setor Uang Eks Menpora Imam Nahrawi Rp12,5 M
Para prajurit juga mengirimkan perintah pembongkaran terhadap lima rumah Palestina, termasuk beberapa yang dibangun menggunakan batu bata dan lembaran timah, di sebelah timur Kota Yatta. Perintah pembongkaran tersebut akan menggusur tiga keluarga yang terdiri dari sekitar 40 anggota.
Israel menghancurkan rumah dan bangunan Palestina hampir setiap hari sebagai sarana untuk mencapai “kontrol demografis” atas wilayah pendudukan, sebuah praktik yang digambarkan oleh warga Palestina dan aktivis hak asasi manusia sebagai bentuk pembersihan etnis. Israel menolak izin perencanaan bagi warga Palestina untuk membangun di atas tanah mereka sendiri atau untuk memperluas rumah yang ada untuk mengakomodasi pertumbuhan alami, khususnya di Yerusalem dan Area C, yang merupakan 60% dari Tepi Barat yang diduduki dan berada di bawah kekuasaan penuh militer Israel.
Bukan untuk Palestina
Penolakan izin perencanaan itu memaksa warga Palestina untuk membangun tanpa memperoleh izin yang jarang diberikan untuk menyediakan tempat tinggal bagi keluarga mereka. Sebaliknya, pasukan Israel memerintahkan gusur bangunan Palestina.
Sebaliknya, Israel berpendapat bahwa pembangunan di dalam pemukiman kolonial yang ada diperlukan untuk mengakomodasi pertumbuhan alami permukim Yahudi. Oleh karena itu, lebih mudah memberikan izin bangunan ke lebih dari 700.000 pemukim Yahudi Israel di Hebron dan memberi mereka jalan, listrik, air, dan sistem pembuangan limbah yang tetap tidak dapat diakses oleh orang Palestina.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos