SOLOPOS.COM - Petugas PLN sedang melakukan perawatan jaringan. Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi PLN tahun ini menyiapkan investasi Rp3 triliun. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Harianjogja.com, BANTUL-Macetnya pasokan meteran listrik (KWH meter) mengakibatkan ribuan pelanggan baru harus bersabar selama berbulan-bulan.

Bagian Humas Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) DIY, Kardiman mengakui perusahaan negara yang berkantor di Gedong Kuning Banguntapan, Bantul sementara ini tidak dapat melayani pelanggan baru yang memerlukan aliran listrik. Pasalnya, suplai meteran listrik tengah kosong.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Proses pengadaan barang dan jasa di tingkat pusat belum selesai. Kami inikan perusahaan negara, jadi untuk pengadaan barang seperti meteran juga harus sesuai aturan perundang-undangan. Sampai sekarang proses ini belum selesai sehingga barangnya tidak ada,” lanjutnya.

PLN DIY memastikan, jumlah daftar tunggu pelanggan baru itu mencapai ribuan. Kendati Kardiman tidak dapat menyebut angka pasti. Sebagai gambaran kata dia, di Kecamatan Sedayu, Bantul saja jumlah daftar tunggu mencapai 1.000 orang calon pelanggan baru.

Alhasil, warga harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan aliran listrik. Kardiman belum dapat memastikan berapa lama para calon pelanggan harus menunggu. Entah enam bulan atau bahkan bisa sampai bertahun-tahun. Cepat atau lambat pemasangan listrik, ujarnya, tergantung proses pengadaan barang di pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya