Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Suplai air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tulungagung, Jawa Timur, ke sejumlah pelanggan sempat terhenti selama empat hari pasca terjadinya tanah longsor di wilayah setempat.
Tanah longsor memutus pipa PDAM yang melintasi Kedungbrubus hingga Kedungpanas Desa Pagerwojo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Jumat (30/11/2018). Hal itu membuat lebih dari 15.000 pelanggan PDAM di tujuh kecamatan mengalami krisis air bersih.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Seperti diungkapkan Bambang Cahyono, warga Desa Sobontoro yang mengeluhkan menurunnya debit air dari pipa PDAM hingga level terendah.
Selain alirannya kecil, kondisi air juga keruh dan tidak bisa digunakan untuk memasak. “Untuk debit air mengalir kecil, dan airnya sangat keruh,” katanya.
Menurutnya, keruhnya air tidak hanya terjadi di rumahnya saja, namun juga terhadap tetangga Bambang yang berlangganan air dari PDAM.
“Di rumah saya juga keruh airnya,” ujar Aris, warga perumahan di Desa Sobontoro, tetangga Bambang.
Untuk mengatasi persoalan itu, PDAM Tulungagung berencana menambah operasional pompa cadangan demi menambah suplai air bersih bagi para pelanggan di tujuh kecamatan setempat.
Plh Direktur PDAM Tulungagung Windu Bijantara, Selasa (4/12/2018), mengatakan akan terus melakukan perbaikan. “Upaya perbaikan terus dilakukannya, dengan memanfaatkan intake cadangan yang ada di Kedungpanas,” katanya.
Windu mengakui kapasitas suplai air menurun, yang sebelum terjadi longsor suplai air bisa mencapai 160 liter/detik. Melalui intake cadangan di Kedungpanas, Windu mengatakan PDAM hanya mampu menyuplai air sebanyak 125 liter/detik, sehingga masih ada kekurangan sekitar 35 liter/detik.
“Untuk memenuhi kekurangan tersebut kami memanfaatkan sumur pompa yang ada di Plosokandang dengan dibantu genset dalam operasionalnya. Namun, dari pompa tersebut kami hanya mampu mengeluarkan 30 liter/detik, jadi masih kurang 5 liter/detik,” katanya.
Windu Bijantara menambahkan untuk menambal kekurangan debit air sekitar 5 liter/detik saat ini, pihaknya akan mencoba mengoperasionalkan pompa cadangan lainnya.
Dia mengakui jika saat ini air yang mengalir ke sejumlah pelanggan masih ada yang keruh, namun perlu diketahui dengan dioperasionalkan pompa tersebut, memang ada beberapa kendala.
Pertama, suplai air belum begitu lancar, dan kedua akan berdampak pada kekeruhan air. Kekeruhan air menurutnya wajar karena pemanfaat sumur dari pompa cadangan tersebut, yang tidak pernah digunakan.
“Kami akan berupaya melakukan pengurasan pipa pada pompa cadangan tersebut, bagi pelanggan yang barangkali airnya keruh silahkan untuk melaporkan kepada pihak PDAM,” kata Windu Bijantara.
Silakan KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya