SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO – Sekolah Sepak Bola (SSB) Pasoepati Football Academy (PFA) tengah mengurus segala persyaratan agar dapat disahkan menjadi anggota Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Hal itu terkait dengan regulasi yang mewajibkan seluruh SSB untuk berafiliasi resmi dengan PSSI agar dapat mengikuti kompetisi yang digelar PSSI.

Persyaratan yang harus dipenuhi adalah akta notaris klub, surat pengajuan anggota PSSI, surat keterangan stadion (lapangan), surat keterangan asosiasi PSSI kabupaten/kota, surat domisili mulai RT, RW, hingga kelurahan/desa, susunan kepengurusan, dan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PFA kini memiliki mess di samping Lapangan Demakan, Mojolaban, Sukoharjo. SSB yang dikelola mantan penggawa Persis Solo, Dwi Joko Prihatin itu mengelola anak didik usia 12-17 tahun. Mereka dibagi menjadi tim U-14 dan U-16. Tim-tim yang dibina tersebut kini mengikuti kompetisi Total Liga Gocek.

Ekspedisi Mudik 2024

Manajer PFA Dwi Joko Prihatin, mengatakan PFA masih mengurus syarat-syarat yang ditetapkan PSSI. targetnya, semua persyaratan dapat dipenuhi sehingga mereka dapat disahkan sebagai anggota baru PSSI dalam Kongres Asosiasi PSSI Provinsi Jawa Tengah (Asprov Jateng) awal tahun depan.

Ia mengatakan pengakuan itu penting sebagai cita-cita PFA melakukan pembinaan berjenjang. Selama ini, beberapa SSB dapat mengikuti turnamen Piala Soeratin U-13, U-15, hingga U-17. Namun, untuk kompetisi kategori U-17, SSB harus tercatat sebagai anggota PSSI.

“Kalau SSB tersebut tidak menjadi anggota PSSI, dia tak bisa mengikuti kompetisi yang diadakan oleh PSSI. Otomatis anak didiknya yang ingin ikut harus masuk tim yang berafiliasi dengan PSSI. Kemungkian mereka akan terpencar-pencar,” kata mantan bek Persiba Balik Papan tersebut saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (10/12/2018).

Lelaki yang pernah memperkuat Persita Tangerang itu menyatakan PFA memiliki visi pembinaan berkelanjutan pada anak didik. Bahkan, ia bercita-cita dapat mengantarkan anak-anak tersebut sampai jenjang dewasa dan berlabuh ke klub sepak bola profesional.

“Minimal didikan kami bisa ikut Liga 3,” kata lelaki yang kini tinggal di Polokarto, Sukoharjo tersebut.

Ia juga memiliki mimpi PFA menjadi semacam showroom pemain-pemain muda didikannya. Klub-klub tinggal memilih pemain mana yang akan diambil sebagai pemain. “Biasanya, karena tidak ada fasilitator, setelah melalui kompetisi U-17, anak-anak di SSB justru tidak melanjutkan ke jenjang profesional. Menurut saya, hal itu membuat pembinaan menjadi mubazir,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya