SOLOPOS.COM - Tri Wiharto (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Kelompok  suporter pendukung Persis Solo, Pasoepati, punya hajat besar pada pertengahan Maret 2023 ini. Kelangsungan laju bahtera Pasoepati ke depan akan ditentukan pada kongres kesembilan tersebut.

Pemilihan presiden dan wakil presiden Pasoepati direncanakan digelar pada 18 Maret 2023 bertempat di Balai Kota Solo. Kongres ini digelar menyusul telah berakhirnya masa jabatan Presiden Pasoepati Maryadi Suryadharma alias Maryadi Gondrong dan Wakil Presiden Pasoepati Agus Ismiyadi pada 23 Januari 2023.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Saat ini pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Pasoepati unggulan yaitu Sri Agoes atau yang biasa disapa Agoes Warsoep dan Sabar Narimo. Mereka sementara ini menjadi satu-satunya pasangan. Pasangan ini disebut-sebut mendapat dukungan dari banyak koordinator wilayah Pasoepati, antara lain, Colomadu, Klaten, Kalioso, Mojolaban, Jebres, Tanggerang, dan Bekasi.

Jika dilihat dari rekam jejak, Agoes Warsoep bukan nama asing di kalangan Pasoepati karena ia merupakan dirigen di tribune Stadion Manahan sisi selatan. Kemudian jika melihat dari persaingan, artinya Agoes Warsoep dan Sabar tidak ada tandingan.

Dengan demikian, bisa dikatakan pemilihan Agoes Warsoep dan Sabar Narimo sebagai presiden dan wakil presiden Pasoepati tinggal ketuk palu saja. Fokusnya sekarang kiranya tinggal menanti langkah-langkah yang diambil pasangan ini untuk membuat Pasoepati “bergairah” lagi.

Sebuah tugas yang tentu tak ringan bagi Agoes dan Sabar. Tugas menggairahkan kembali Pasoepati ini bisa dilihat dengan jelas dari pesan yang mereka usung saat mendaftarkan diri menjadi calon presiden dan calon wakil presiden pada Sabtu (3/3/2023).

”Pasoepati Lahirlah Kembali” adalah kalimat yang tertulis dengan jelas di bagian depan kaus berwarna merah yang mereka kenakan saat mendaftar. ”Pasoepati Lahirlah Kembali” tak lain adalah program kerja yang diusung Agoes dan Sabar.

Mereka juga mengusung visi dan misi. Mereka ingin mengambil peran dalam percepatan pembangunan dan eksistensi Pasoepati, menerapkan transparansi kepengurusan, pengembangan database Pasoepati, dan semakin membangkitkan semangat, loyalitas, dan kekompakan semua anggota.

Dua misi terakhir ini menjadi hal krusial bagi Agoes dan Sabar untuk merealisasikannya. Loyalitas dan kekompakan Pasoepati benar-benar harus mereka jaga. Pasoepati adalah salah satu kelompok suporter sepak bola terbesar yang pernah ada di Kota Solo, bahkan di Indonesia.

Apabila kita sejenak menengok ke belakang, Pasoepati pernah menghebohkan dunia sepak bola Indonesia setelah mereka lahir pada 9 Februari 2000. Puluhan ribu warga Pasoepati selalu memadati Stadion Manahan Solo tatkala (saat itu) klub sepak bola Pelita Solo bertanding.

Setelah Pelita Solo pergi dan pindah ke Cilegon (menjadi Pelita Krakatau Steel) dan diisi Persijatim Solo FC (kini menjadi Sriwijaya FC) puluhan ribu warga Pasoepati tetap memadati Stadion Manahan. Tak ketinggalan ketika Persis Solo yang masih berlaga di Liga 2. Ribuan warga Pasoepati tetap penuh semangat memberikan dukungan di tribune stadion.

Harus diakui saat ini kehadiran Pasoepati di Stadion Manahan Solo tidaklah seperti dulu lagi. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu. Perkembangan kelompok suporter yang dinamis membuat banyak anggota Pasoepati berpindah haluan, membentuk kelompok baru maupun bergabung dengan kelompok suporter sesuai dengan kata hati mereka.

Saat ini kelompok suporter sepak bola pendukung Persis Solo tak hanya Pasoepati. Terdapat sejumlah komunitas suporter dengan gaya dan model dukungan masing-masing. Wajar apabila Agoes Warsoep dan Sabar Narimo mengusung program ”Pasoepati Lahirlah Kembali”.

Tentu mereka merindukan Pasoepati yang gegap gempita seperti dulu kala. Warna merah yang mendominasi, teriakan pembakar semangat yang tak henti sepanjang pertandingan, dan kreativitas dukungan adalah beberapa hal yang wajib dikembalikan oleh Agoes Warsoep dan Sabar Narimo yang hampir pasti menjadi Presiden dan Wakil Presiden Pasoepati periode mendatang.

Sudah seharusnya pula kongres kesembilan Pasoepati nanti dijalani dengan gembira karena salah satu esensi dari eksistensi suporter sepak bola adalah kegembiraan. Sepak bola adalah hiburan yang mestinya bisa dinikmati semua kalangan dengan penuh kegembiraan, tak terkecuali Pasoepati.

Tak kalah pentingnya adalah kongres nanti mendorong Pasoepati lebih bersinergi lagi dengan Manajemen Persis Solo dalam berbagai hal. Slogan yang pernah dimiliki Pasoepati, yaitu ”Edan tapi Mapan” kiranya tetap masih relevan sampai kapan pun.

Edan bisa dimaknai sebagai menggilai klub kesayangan mereka (dalam hal ini tentu saja Persis Solo). Mapan bisa diartikan sebagai mendukung tim kesayangan dengan totalitas tanpa batas, tapi tetap beretika. Selamat berkongres dengan gembira, Pasoepati!

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 7 Maret 2023. Penulis adalah wartawan Solopos Media Group)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya