SOLOPOS.COM - Hartanto (dua dari kiri) didamping Joko Purnomo (kiri) menerima surat rekomendasi sebagai cabup-cawabup pilkada Wonogiri 2020 di Kantor DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Semarang, Senin (3/8/2020). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — PKS menyebut Dewan Pimpinan Pusat, pertengahan Agustus ini, akan memberi keputusan ihwal tokoh yang akan direkomendasi sebagai calon bupati-calon wakil bupati pada Pilkada Wonogiri 2020.

Sementara itu, PAN menyatakan tetap teguh mengusung dan memenangkan pasangan calon yang diusung PDIP.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua DPD PKS Wonogiri, Ngadiyono, mengatakan kemungkinan DPP partainya akan memberi keputusan akhir, pertengahan bulan ini. Dia mengaku belum mendapat informasi siapa yang bakal direkomendasi DPP sebagai calon bupati-calon wakil bupati atau cabup-cawabup.

Operasi Patuh Candi 2020 di Karanganyar, Angka Pelanggar Turun Drastis

Menurut dia Hartanto-Joko Purnomo dan petahana sama-sama berpeluang direkomendasi. “Kedua paslon sama-sama berpeluang mendapat rekomendasi DPP PKS. Tunggu saja kepastiannya,” ucap Ngadiyono saat dihubungi Solopos.com, Selasa (4/8/2020).

Dia tak memungkiri sebelumnya pernah berkomunikasi dengan Hartanto-Joko Purnomo, PKB, dan Gerindra. Ngadiyono menyebut Hartanto-Joko Purnomo tidak menutup kemungkinan akan melanjutkan komunikasi ke tingkat DPW dan DPP.

Pada sisi lain, PKS juga berkomunikasi dengan PDIP. Ngadiyono menilai hal itu biasa dalam politik, terlebih saat ini menjelang kontestasi pilkada Wonogiri.

Respons PAN

Terpisah, Ketua DPD PAN Wonogiri, Sunarmin, mengatakan dirinya menghormati ihtiar politik Harjo yang mengajak PAN bergabung dalam koalisi PKB dan Gerindra. Namun, dia menegaskan DPD PAN Wonogiri tetap memegang prinsip untuk mengusung pasangan calon yang diusung PDIP, yakni petahana.

Mantan anggota DPRD Wonogiri itu tak memungkiri DPP partainya hingga kini belum menerbitkan surat keputusan penetapan paslon. Namun, dia meyakini DPP PAN akan sejalan dengan DPD PAN Wonogiri.

Pasalnya, DPP PAN merujuk pada mekanisme yang benar di tingkat daerah dalam menetapkan paslon dan mitra koalisi. Sunarmin menyebut tokoh yang menempuh mekanisme resmi seperti itu hanya Joko Sutopo selaku cabup petahana dari PDIP.

Selamat! Jokowi Punya Cucu Lagi, Kahiyang Lahirkan Anak Kedua

Sampai akhirnya PAN memutuskan berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung petahana. Selain Joko Sutopo tidak ada tokoh lainnya yang mengikuti proses resmi dalam membangun koalisi dengan PAN.

“Kami melaksanakan mekanisme itu juga atas arahan resmi DPW dan DPP PAN. Jadi, antara DPD, DPW, dan DPP PAN sejalan. Sebenarnya kami juga sudah berkomunikasi dengan PKB, Gerindra, dan kedua tokoh yang akan diusung mereka [Harjo], tapi hanya nonformal, seperti diskusi politi biasa saja,” kata Sunarmin.

Diminta tanggapan atas ihtiar politik Harjo yang melobi DPW dan DPW PAN, dia tak mempermasalahkannya. Siapa pun boleh berihtiar untuk meraih dukungan. Namun, Sunarmin menilai langkah itu kurang pas secara etika politik, karena tanpa melalui mekanisme di tingkat DPD PAN. Idealnya, komunikasi dilakukan melalui proses resmi di DPD PAN terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya