SOLOPOS.COM - Kondisi Pantai Baron yang kotor setelah terkena abrasi, Selasa (15/7/2014) (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja).

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Paska-abrasi di Pantai Baron, Kemadang,Tanjungsari, Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunungkidul akan melakukan pembersihan pantai dari sampah.

Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunungkidul A Hary Sukmono menuturkan paska abrasi, Pantai Baron tampak kotor terutama area pasir. Pasalnya sampah yang selama ini dikubur muncul ke permukaan setelah terhantam ombak tinggi beberapa waktu lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Entah sampah yang dikubur itu datang dari mana. Harus dibersihkan apalagi ini menjelang Lebaran,” ujar dia, Jumat (18/7/2014).

Hary menuturkan ia akan mengerahkan tenaga kebersihan harian lepas di Pantai Baron (delapan personil) bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Pantai Baron. Hary menambahkan area pasir Pantai Baron harus bersih sebelum Lebaran.

“Kami sudah mulai dalam aksi Jumat Bersih. Aksi ini akan kami lakukan lagi minggu depan. Kami mengimbau agar kebersihan pantai terus dijaga untuk kenyamanan pengunjung,” imbuh dia.

Mengenai kondisi pasir yang terkena abrasi, Hary mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena peristiwa tersbeut merupakan kehendak alam. Menurut dia alam tengah melakukan penataan kembali Pantai Baron.

Wakil Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Sukamto menuturkan tenaga manusia tidak akan mampu untuk memindahkan pasir dalam waktu cepat. Wajah Pantai Baron yang berubah-ubah tersebut merupakan hasil karya alam.

“Sungainya kadang sampi utara, kadang lewat barat, kadang dalam dan kadang dangkal,” ujar dia.

Ketika musim penghujan, sungai cenderung dalam karena pasir yang tertimbun di aliran sungai terdorong oleh arus sungai yang deras. Sehingga ombak yang datang menggulung sambil membawa pasir masih kalah dengan arus sungai.

Sebaliknya, ketika musim kemarau, arus sungai tidak sederas ketika musim penghujan. Hal tiu mebuat pasir yang terbaawa ombak menimbun sungai sehingga menjadi dangkal. “Kuncinya ada di debit air sungai dan kekuatan gelombang,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya