SOLOPOS.COM - Sejumlah awak media mengabadikan ruang isolasi di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Rabu (29/01/2020). (Harian Jogja-Desi Suryanto)

Solopos.com, SLEMAN -- Seorang pasien suspect virus corona di Rumah Sakit Umum Pusat atau RSUP Dr Sardjito Jogja meninggal dunia. Perempuan berusia 75 tahun yang sempat dirawat di ruang isolasi RSUP Dr Sardjito itu meninggal dunia pada Kamis (5/3/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.

Sebelumnya, pasien tersebut dirujuk dari RS Kota Jogja karena menderita gangguan pernapasan seusai pulang umrah di Mekkah, Arab Saudi. Namun meninggalnya pasien tersebut disebut karena sebab lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan Cuma Corona, 5 Wabah Ini Bikin Haji Ditutup 40 Kali

Dokter Spesialis Pulmonologi (paru) RSUP Dr Sardjito, Munawarman Ghani, menyatakan pasien itu meninggal dunia bukan karena virus corona maupun flu unta atau Mers. Berdasarkan hasil diagnosa, pasien meninggal dunia karena sudden cardiac death yaitu kematian mendadak karena jantung berhenti berdetak tiba-tiba.

"Dilihat dari hasil pemeriksaan sangat dimungkinkan ia punya riwayat kurang kalium dan gangguan jantung," katanya dalam jumpa pers di RSUP Dr Sardjito pada Jumat (6/3/2020) siang, dikutip Solopos.com dari Harian Jogja.

Hand Sanitizer di Tempat Umum, Emak-Emak Malah Isi Botolnya

Selama dirawat di ruang isolasi RSUP Dr Sardjito Jogja, secara klinis demam pasien suspect virus corona itu hilang dan tidak mengalami sesak napas. "Klinisnya sebelum meninggal dunia dalam keadaan baik," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, setelah pasien meninggal dunia, hasil uji laboratorium dari sampel darah serta usap tenggorokan dari Litbangkes Jakarta menunjukkan korban tidak mengidap virus corona atau Covid-19. RSUP Dr Sardjito menerima hasil laboratorium pada Kamis (5/3/2020) sekitar pukul 19.30 WIB.

Biaya Pelayanan Kesehatan Akibat Virus Corona Ditanggung Pemerintah

Pihak keluarga korban pun sudah diberitahu bahwa pasien meninggal dunia bukan karena virus corona. Jenazah sudah diberangkatkan ke kampung halamannya di Bengkulu menggunakan pesawat lewat Bandara Adisutjipto.

"Jenazah berangkat dari Jogja pada pukul 04.30 WIB hari ini [Jumat, 6/3/2020]," ungkapnya.

Dibungkus Plastik

Tim Airborne Diseases RSUP dr Sardjito, Ika Trisnawati, menjelaskan prosedur pemulangan jenazah dari ruang isolasi, yakni pasien diperlakukan seperti pasien dalam tahap pengawasan maka dibungkus dengan plastik. "Kami tetap menggunakan standar kewaspadaan saat memulangkan jenazah ke kampung halamannya," kata Ika.

Keluarga di Singkawang Diduga Terkena Corona, Baru Pulang dari Korsel

Namun karena hasil laboratorium yang menyatakan almarhum tidak meninggal karena virus corona, maka ketika akan dimakamkan plastik pembungkus itu boleh dibuka.

"Korban juga sudah ada keterangan kematian dari tim forensik," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya