SOLOPOS.COM - Ilustrasi hasil tes swab Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Akibat salah satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Joyotakan, Serengan, Solo, yang diduga menjadi super spreader, jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP melonjak. Data terakhir yang dirilis Pemerintah Kota Solo menunjukkan ada 9 PDP di Joyotakan pada Rabu (13/5/2020) ini.

Padahal sehari sebelumnya, Selasa (12/5/2020), jumlah PDP di Joyotakan hanya 2 orang dan sudah dinyatakan sembuh. Artinya, terjadi lonjakan sebanyak 7 PDP di kelurahan bagian selatan Kota Solo itu dalam sehari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak Terima Dilawan di Pilkada Klaten, Sri Mulyani akan Pecat Harjanto

Jumlah itu menempatkan Joyotakan sebagai kelurahan dengan jumlah PDP tertinggi di Serengan. Bahkan di Solo, Joyotakan menjadi penyumbang jumlah PDP Covid-19 tertinggi nomor 3 setelah Mojosongo (30) dan Jeres (19).

Kasus itu terungkap setelah tujuh kontak erat pasien itu dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test. Pasien yang terkonfirmasi positif pada Kamis (7/5/2020) lalu itu diduga tertular saat mengikuti salat tarawih berjamaah di salah satu masjid dekat rumahnya.

Terbukti! Paru-Paru Perokok Lebih Mudah Terkena Covid-19 Parah

Ketujuh kontak erat pria berumur 63 tahun di Joyotakan Solo tersebut memang sudah berstatus PDP Covid-19. Seluruhnya dirawat di RSUD Bung Karno karena sudah menampakkan gejala.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan tujuh kontak erat itu terdiri atas keluarga dan satu jemaah masjid yang sama.

Epidemiolog: PSBB Longgar Banget, Apa yang Mau Dilonggarkan Pak Jokowi?

“Hasil tracing menunjukkan kalau dia kemungkinan terpapar karena kerap berkegiatan di masjid tersebut. Ini yang kami khawatirkan beberapa hari lalu dan ternyata terbukti. Dia bekerja di salah satu toko meubel. Semua kontak erat, saya enggak tahu jumlahnya ikut rapid test, nah tujuh di antaranya reaktif,” kata dia, dalam jumpa pers di Ruang Natapraja, Kompleks Balai Kota Solo, Rabu (13/5).

Tujuh kontak erat yang menjadi PDP Covid-19 di Joyotakan Solo itu berusia 33 tahun, dua tahun, 17 tahun, 58 tahun, 37 tahun, 55 tahun, dan 31 tahun. Spesimen hidung/tenggorokan ketujuhnya telah diambil dengan cara swab (usap) yang lantas diuji secara polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

UU Minerba Baru Untungkan 7 Perusahaan Batu Bara, Termasuk Adaro

“Hasilnya belum keluar,” kata Ahyani.

Masjid Tetap Buka

Kendati sudah ada yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan 7 PDP, masjid di Joyotakan Solo tersebut tetap menggelar salat berjamaah, termasuk tarawih. Pemkot sudah melakukan pendekatan kepada takmir masjid, namun mereka berkukuh.

“Masjid seharusnya ditutup dulu kegiatan untuk jama'ahnya. Salat di masjid silakan terutama takmir dan merbot yang memang tugasnya jaga di masjid. Jangan sampai jadi klaster baru karena lokasinya di pinggir jalan,” ucapnya.

Pertama! Pasien Positif Covid-19 Alumni Ijtima Gowa di Klaten Sembuh

Sementara itu, selain lonjakan PDP Covid-19 di Joyotakan, jumlah PDP di Solo naik jadi 158 orang. Mereka yang terdiri dari 23 orang dirawat inap, 26 meninggal dunia, dan lainnya sembuh. Satu PDP meninggal dunia yang tercatat Rabu adalah anak berumur enam tahun asal Kelurahan/Kecamatan Jebres. Dia memiliki penyakit kormobid purpura idiopatik trombositopenik atau ITP.

Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 544 orang, perinciannya, dirawat inap dua orang, rawat jalan 29 orang, masih dalam pemantauan 31 orang, sisanya selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya