SOLOPOS.COM - Badan SAR Nasional (Basarnas) dan potensi SAR Solo menyisir Sungai Bengawan Solo wilayah Kentingan Wetan, Jebres, untuk mencari pasien RSJD yang diduga menceburkan diri, Senin (18/12/2017). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)

Seorang pasien RSJD Solo hanyut di Sungai Bengawan Solo diduga karena menceburkan diri.

Solopos.com, SOLO — Seorang pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Solo bernama Ngatman, 37, warga Bendosari, Sukoharjo, diduga menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ngatman kabur pada Minggu (17/12/2017) seusai menjalani pengobatan. Badan SAR Nasional (Basarnas) dan potensi SAR di Kota Solo pada Senin (18/12/2017) menyisir Sungai Bengawan Solo di wilayah Kentingan Wetan, Jebres, untuk mencari Ngatman.

Pencarian dilakukan dari bantaran Sungai Bengawan Solo di RT 003/RW 036 Jebres. Para sukarelawan menggunakan perahu karet bermesin.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Ngatman datang bersama tiga orang kerabatnya ke RSJD Solo pada Minggu. Setelah mendapat penanganan di IGD RSJD, keluarganya meminta izin kepada perawat untuk mengajak Ngatman keluar ruang IGD.

Pasien itu kemudian duduk di taman depan IGD dengan ditunggui satu orang. Dua orang lainnya membeli minum atau keperluan lain ke luar RSJD.

“Tiba-tiba dia [Ngatman] melompati pagar RSJD lalu lari. Kerabat yang menunggu harus memutar melewati pintu keluar untuk mengejar, tapi tak terkejar,” kata kakak ipar Ngatman, Ahmad Mulyadi, saat ditemui wartawan di lokasi pencarian, Senin.

Ia mengatakan kerabatnya sudah berusaha mencari ke kampung sekitar, tapi tak juga ketemu. Setelah itu ada beberapa warga yang mengaku melihat ada orang menceburkan diri ke sungai. Orang tersebut diduga kuat adalah Ngatman.

“Setelah itu pihak keluarga melapor ke petugas RSJD dan kemudian ke Polsek Jebres,” terangnya.

Koordinator Basarnas Pos Solo, Amin Yahya, mengatakan baru menerima laporan ada orang hanyut di sungai pada Senin pagi. Pencarian itu melibatkan personel Basarnas, SAR UNS, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo dan sejumlah sukarelawan.

Sedikitnya ada tiga perahu karet yang digunakan untuk mencari Ngatman. Menurut Amin, tim memfokuskan pencarian pada sekitar lokasi kejadian.

Tetapi dia telah berkoordinasi dengan SAR kabupaten lain seperti Karanganyar dan Sragen untuk membantu pencarian termasuk memasang jaring guna mengantisipasi jenazah korban terseret arus sampai jauh.

“Kalau dilihat arusnya ini cukup kuat sehingga ada kemungkinan korban hanyut jauh. Namun bisa juga tersangkut di dekat lokasi kejadian.” kata dia.

Sementara itu, Pelaksana Humas RSJD Solo, Totok Hardjianto, membenarkan Ngatman merupakan sebagai pasien RSJD. Hanya, Ngatman bukan pasien rawat inap, melainkan pasien yang datang berobat pada Minggu.

“Karena Minggu, pasien ditangani di IGD. Saat keluar, dia bersama keluarganya,” ujarnya kepada wartawan di kantornya, Senin.

Ia mengatakan keluarganya sempat tak percaya bahwa pasien tersebut masuk ke sungai. Hal itulah yang membuat laporan ke SAR baru disampaikan Senin.

“Informasinya kan simpang siur, ada yang bilang masuk sungai, keluarga tidak percaya. Karenanya baru lapor ke BPBD pada pagi tadi. Kemudian dilaksanakan operasi.” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya