SOLOPOS.COM - Seorang polisi berjaga di gerbang Bangsal Brotowali II yang berlokasi di rusunawa Boyolali, Senin (1/3/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Jumlah pasien positif Covid-19 Kabupaten Boyolali terus mengalami penurunan. Hingga Senin (1/3/2021), tinggal 55 pasien yang menjalani perawatan rumah sakit.

Meski begitu, Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali tetap akan mengoptimalkan program 3T meliputi testing, tracking, dan treatment) dan vaksinasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga juga diimbau tetap menerapkan 5M yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Baca Juga: 21 Tahun di DPRD, Setyo Sukarno Rasakan Sensasi Berbeda Pada Hari Pertama Jadi Wabup Wonogiri

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan saat ini jumlah pasien positif Covid-19 terutama untuk yang menjalani perawatan rumah sakit tinggal 55 orang.

Menurutnya hal itu sudah menunjukkan adanya pengurangan. Bahkan bangsal khusus Covid-19, Brotowali II, sejak empat hari terakhir sudah tidak ada pasien yang dirawat.

"Jadi penularan Covid-19 sudah mulai terkendali. Pasien rumah sakit sedikit. Kalaupun ada yang positif, kondisinya tidak bergejala. Kalau yang bergejala sudah berkuang," katanya kepada wartawan, Senin (1/3/2021).

Baca Juga: Motor Sekdes Serenan Klaten Ditemukan Di Jembatan Sungai Grogol Sukoharjo, Pengendaranya Menghilang

Ratri mengatakan kondisi menurunnya jumlah pasien positif Covid-19 Boyolali tersebut sedikit banyak juga dipengaruhi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dengan berkurangnya aktivitas masyarakat dan penerapan protokol kesehatan secara ketat, dapat menekan jumlah kasus baru yang muncul. Meski sudah turun, ia mengimbau masyarakat tetap menjalankan 5M untuk mengantisipasi ledakan lagi.

Ratri juga akan terus mengoptimalkan program 3T dan vaksinasi agar jumlah pasien positif Covid-19 Boyolali semakin terkendali.

Baca Juga: Pemancing Ngaku Lihat Laki-Laki Terjun Dari Jembatan Sungai Grogol Sukoharjo

Progres Vaksinasi

"Walaupun kasus sudah turun, yang namanya 3T, 5M, dan vaksinasi harus terus jalan. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi penularan Covid-19," lanjutnya.

Seperti diketahui, saat ini program vaksinasi Covid-19 Boyolali sudah berjalan hingga tahap kedua. Ratri menyebutkan beberapa golongan sasaran vaksinasi tahap kedua sudah selesai 100%.

Misalnya saja untuk guru, anggota DPRD, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Sedangkan petugas pelayan publik, TNI, dan Polri serta tenaga kesehatan juga sudah berjalan.

Baca Juga: Capek Disalahkan Terus Soal Underpass Makamhaji, Pemkab Sukoharjo Minta Ini Ke Kemenhub

Ratri menyebut secara keseluruhan capaian vaksinasi tahap kedua dosis pertama sudah mencapai lebih dari 75%. Meski untuk kuota vaksin tahap ketiga belum ada informasi pasti, ia mengatakan sasaran yang dituju masih sama, yakni untuk petugas atau pelaku pelayanan publik.

"Sebab untuk pelayanan publik dan warga lansia Boyolali sebenarnya ada sekitar 200.000 orang. Ini belum kami selesaikan semuanya. Kami sudah mengusulkan sekitar 200.000 sasaran lebih khusus untuk lansia dan pelayanan publik," jelasnya.

Sebelumnya Bupati Boyolali, M Said Hidayat, berharap persoalan Covid-19 bisa segera teratasi. Dengan begitu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dapat segera dioptimalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya