SOLOPOS.COM - Ilustrasi Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kurva pandemi Covid-19 di Sukoharjo terus meningkat selama hampir enam bulan. Hingga awal September, jumlah akumulasi pasien positif Covid-19 di Sukoharjo mencapai 469 orang yang tersebar di 12 kecamatan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (6/9/2020), jumlah pasien positif mencapai 469 orang. Sementara jumlah pasien positif aktif sebanyak 82 orang. Saat ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menggencarkan uji tes swab terhadap lini pertama pasien positif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga Semarang Tenggelam di Waduk Kedung Ombo Boyolali, Ditemukan di Kedalaman 2,5 Meter

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan bakal mengevaluasi tren peningkatan pandemi Covid-19 di Sukoharjo. Langkah ini dilakukan untuk mencari penyebab kurva pandemi Covid-19 yang belum melandai. “Evaluasi kurva pandemi Covid-19 dilakukan secara rutin,” kata dia, Minggu.

Yunia menyebut sebagian besar pasien positif Covid-19 Sukoharjo merupakan klaster tenaga kesehatan (nakes) di layanan kesehatan. Mereka terpapar virus Covid-19 saat melakukan kontak erat dengan pasien positif di rumah sakit dan puskesmas. Bisa juga saat mereka melakukan kontak erat dengan pasien positif yang memiliki riwayat perjalanan keluar daerah.

Antarkan Bajo Daftar Pilkada Solo 2020, Ribuan Pendukung Bawa Poster “Kami Bukan Boneka”

Sejatinya, lanjut Yunia, para nakes telah menerapkan standar operational prosedur (SOP) penanganan pasien positif. “Masyarakat termasuk nakes bisa terpapar virus Covid-19 bisa dimana saja. Tak harus selalu di rumah sakit atau puskesmas,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan kunci pengendalian persebaran pandemi Covid-19 adalah kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Masyarakat wajib memakai masker saat beraktivitas diluar rumah. Langkah ini harus ditaati masyarakat agar tak muncul klaster baru.

Pemuda Madiun Meninggal Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Pemakaman Berlangsung Haru

Gugus tugas tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan harus aktif apabila ada masyarakat yang mengalami demam tinggi dan gangguan pernapasan. Terlebih, masyarakat yang menderita penyakit kronis atau komorbit yang rentan tertular virus Covid-19.

“Semakin gencar melakukan uji swab otomatis jumlah pasien positif yang ditemukan cukup banyak,” tutur Yunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya