SOLOPOS.COM - Ilustrasi thermal gun (Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Jumlah pasien yang terkonfirmasi positif virus corona di Sukoharjo bertambah menjadi dua orang. Kendati begitu, Pemkab Sukoharjo tidak akan menerapkan lockdown atau menutup akses keluar masuk wilayah tersebut.

Hal ini diungkapkan Sekda Sukoharjo sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Agus Santosa, saat ditemui Solopos.com di rumah dinasnya, Jumat (27/3/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab Sukoharjo lebih memilih menguatkan physical distancing atau jaga jarak guna memutus mata rantai penularan virus corona.

1 Warga Positif Corona, Tegal Lockdown!

"Kebijakan lockdown harus dilakukan serentak di setiap daerah. Banyak pertimbangan tidak menerapkan lockdown. Kami lebih memilih menguatkan physical distancing yang menjadi kunci dalam pencegahan virus corona. Kebijakan ini bisa diterapkan masyarakat di mana saja," kata dia, Jumat.

Berdasarkan data yang diunggah di laman http://corona.sukoharjokab.go.id, jumlah pasien positif corona di Sukoharjo bertambah menjadi dua orang.

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP sebanyak 11 orang dan orang dalam pemantauan atau ODP sebanyak 135 orang.

Organda: Perantau Wonogiri dan Jepara Sudah Mudik Semua

Agus meminta pemerintah desa hingga ketua rukun tetangga (RT) memantau kondisi kesehatan para perantau yang mudik ke kampung halaman. Para pemudik diperkirakan tiba di tanah kelahiran secara bergelombang hingga Ramadan.

Mereka diminta menjalani karantina mandiri selama 14 hari sesuai protokoler kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Jika hal ini tidak dilakukan, dikhawatirkan jumlah pasien positif corona di Sukoharjo bakal bertambah.

Sukoharjo Belum Dapat Pasokan Alat Rapid Test

"Para perantau jangan dulu kontak dengan warga setempat selama 14 hari. Jika ada pemudik yang mengalami demam, batuk, dan pilek harus dilaporkan dan diperiksa di puskesmas terdekat," ujar dia.

Puluhan Ribu Kasus Corona Tak Terdeteksi di Indonesia, Ini Sebabnya

Lebih jauh, Agus menyampaikan rumah sakit di Sukoharjo belum menerima pasokan alat rapid test atau tes cepat virus corona. Sasaran utama rapid test adalah petugas medis dan keluarganya yang kontak dengan PDP dan ODP.

Sementara itu, juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Sukoharjo, Gani Suharto, menyatakan tengah mencari data pasien positif corona yang berasal dari Grogol.

Gani berencana membeberkan perkembangan kasus corona di Sukoharjo pada pekan depan. "Senin pekan depan akan ada rilis perkembangan kasus virus corona secara jelas dan terperinci. Kami juga akan sampaikan upaya pemerintah dalam mencegah penularan virus corona," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya