Solopos.com, SOLO -- Presiden Jokowi meminta kepada tim untuk menelusuri klaster-klaster baru yang muncul di Indonesia, termasuk pasien positif virus corona yang meninggal di RSUD Dr. Moewardi Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Jokowi terkait pasien positif corona di Solo, dia meminta kepada tim klaster untuk menulusuri kontak pasien positif corona yang meninggal di RSUD Dr. Moewardi Solo.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Rektor Unnes Tuduh Pelapor Plagiarisme Numpang Tenar
"Setiap ada klaster baru, tim klaster kita langsung masuk. Setiap ada yang baru langsung bergerak," kata Jokowi kepada awak media di acara Breaking News Kompas TV, Jumat (13/3/2020) siang.
Sebelumnya, pemerintah pusat telah membenarkan hasil tes atau pasien yang meninggal di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo terinfeksi virus corona.
Kata BIN, Masa Puncak Corona di Indonesia Hingga Bulan Ramadan
"Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengonfirmasi hasil pemeriksaan pasien meninggal RSUD Moewardi Solo yang menunjukkan positif Covid-19," demikian dalam pernyataannya yang dirilis Detik.com.
Misteri Rumah Sri Si Peri Penunggu Waduk Lalung Karanganyar
Pasien positif corona yang meninggal di RSUD Dr. Moewardi berusia 59 tahun.
Pasien yang meninggal adalah salah satu dari dua yang dirawat RSUD Moewardi Solo.
Riwayat Perjalanan Pasien Positif Corona Sebelum Meninggal di Solo
Dokter Spesialis Penyakit Paru-Paru RSUD Dr. Moewardi Solo, dr. Harsini, mengungkap pria ini bersama pasien isolasi lain RSUD Moewardi Solo, tidak pernah dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
Pernah ke Bogor
Namun, keduanya baru saja melakukan perjalanan ke Bogor, Jawa Barat (Jabar), untuk mengikuti sebuah seminar pada 25-28 Februari 2020.
Selepas pulang dari Bogor, kedua pasien ini sempat pulang ke kediaman masing-masing. Keduanya tinggal di dua daerah berbeda di Solo.
Langkah Penting Cegah Penyebaran Virus Corona di Angkutan Umum
“Tanggal 29, pasien mengalami pilek dan dirawat di rumah sakit. Pada Minggu [8/3/2020], pasien langsung dirujuk di RS Moewardi dan ditempatkan di ruang isolasi dengan status PDP [pasien dalam pengawasan]. Selasa, tanggal 10 [Maret], dia meninggal dunia,” ujar Harsini.