SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, WONOGIRI – Mayoritas kasus positif Covid-19 di Wonogiri berasal dari luar daerah yang ditetapkan sebagai zona merah. Sampai Rabu (24/6/2020), tercatat ada 16 kasus positif di Wonogiri.

Perinciannya 12 orang dinyatakan sembuh, dua masih dirawat, dan dua lainnya meninggal dunia. Dari jumlah tersebut, 14 kasus pasien positif Covid-19 di Wonogiri memiliki riwayat perjalanan dari kota besar yang masuk dalam zona merah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Adapun perinciannya empat kasus dari Jakarta, masing-masing dua dari Bogor dan Sukoharjo, sertamasing-masing satu dari Cikarang, Surabaya, Sukabumi, Blora, Semarang, dan Magelang.

Sementara itu, dua kasus Covid-19 lainnya di Wonogiri pasien tidak mempunyai riwayat perjalanan ke luar kota. Hingga saat ini kedua pasien tersebut belum dapat dipastikan dari mana terpapar Covid-19. Padahal mereka tidak melakukan perjalanan ke luar Wonogiri. Meski demikian keduanya kini sudah sembuh.

Jarang Disorot, Ini Sosok Dian Ekawati Istri Didi Kempot

Selain itu lima dari 16 pasien kasus Covid-19 yang ada tinggal dan terjangkit di luar wilayah Wonogiri. Mereka sudah berdomisili di daerah lain, tetapi masih berstatus warga Wonogiri berdasarkan data kependudukan.

Instruksi Bupati

Melihat kondisi tersebut, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek), mengintruksikan kepada seluruh jajarannya serta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Intruksi tersebut merespons adanya kelonggaran atau penerapan new normal di kota-kota besar. Sedangkan kasus positif Covid-19 di Wonogiri didominasi dari orang yang mempunyai riwayat perjalanan dari luar daerah.

"Kami tidak mempunyai kebijakan khusus atau baru menghadapi situasi ini. Kebijakan yang sudah kami terapkam kami perkuat kembali dan ditingkatkan," kata dia saat ditemui Solopos.com, Selasa (23/6/2020).

Rekor Terlama di Sragen! 82 Hari Dirawat, Pasien Covid-19 Asal Kedungupit Sembuh

Kebijakan yang sudah diterapkan saat pandemi, menurut dia, yaitu sosialiasai secara masif berdasarkan kultur budaya masyarakat. Imbauan menggunakan mobil dengan sosialisasi keliling memakai bahasa Jawa terus dilaksanakan.

Ia meyakini cara tersebut lebih efektif. Pada kenyataannya saat ini masyarakat sudah mempunyai kesadaran, baik dalam penggunaan masker dan aktivitas di ruang publik.

Meskipun kewaspdaan ditingkatkan, sikap Jekek tidak berubah. Dia mengizinkan perantau mudik ke Wonogiri dengan catatan mematuhi protokol kesehatan.

"Kami tidak melarang perantau mudik, justru kami mengimbau agar pemudik yang balik dulu ke perantauan. Karena di kota-kota besar belum ada jaminan keamanan," kata Jekek.

Bocah Weru Tersesat di Solo Ternyata Gegara Ditinggal Teman Saat Gowes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya