SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN — Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten untuk sementara akan mengalihkan layanan kesehatan dari Jamkesmas ke Jamkesda bagi Sadiman, 54, warga penderita gagal ginjal asal Dukuh Jowo, Desa Balak, Kecamatan Cawas.

Kepala Dinkes Klaten, dr Ronny Roekmito, mengatakan pengalihan sementara layanan kesehatan itu disebabkan kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang baru dibagikan belum bisa digunakan lantaran belum ada perintah dari Kementerian Kesehatan. Menurutnya, penggunaan dana talangan dari Pemkab Klaten untuk cuci darah bagi Sadiman tidak bisa dilakukan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Dana talangan itu sifatnya sementara. Padahal cuci darah itu diperlukan seumur hidup,” ujar Ronny kepada Solopos.com, Sabtu (12/1/2013).

Ronny mengimbau keluarga Sadiman bisa mendatangi Kantor Dinkes Klaten dengan membawa hasil diagnosis dokter bahwa pasien itu menderita gagal ginjal. Menurutnya, pasien itu akan dimasukkan dalam database warga yang berhak mendapatkan layanan cuci darah di sejumlah rumah sakit yang bekerja sama dengan Dinkes Klaten.

“Biaya pengobatan cuci darah sementara akan dikaver melalui Jamkesda [Jaminan Kesehatan Daerah]. Nanti kalau kartu Jamkesmas sudah berlaku, pasien itu dikembalikan sebagai peserta Jamkesmas. Posisinya di Jamkesda bisa dialihkan kepada pasien lain yang membutuhkan,” terang Ronny.

Dinkes Klaten kembali menggandeng PT Askes untuk menyelenggarakan program Jamkesda pada 2013 ini. Kerja sama dengan PT Askes itu diperpanjang mulai 1 Januari 2013 lalu. Warga bisa memanfaatkan layanan Jamkesda melalui puskesmas atau sejumlah rumah sakit seperti RSI Klaten, RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, dan lain-lain. Sebelumnya, Jamkesda tidak mengkaver layanan cuci darah. Namun sejak 2012 lalu, layanan cuci darah bisa dikaver Jamkesda.

Sebelumnya, Sadiman, 54, seorang penderita gagal ginjal asal RT 1/RW XI, Dukuh Jowo, Desa Balak, Kecamatan Cawas, batal cuci darah lantaran kartu Jamkesmas miliknya tak bisa dimanfaatkan.

Kepala Desa Balak, Sukarjo, mengaku prihatin terhadap nasib yang menimpa warganya tersebut. Menurutnya, sedianya Sadiman harus cuci darah selama dua kali dalam sepekan. Akan tetapi, kartu Jamkesmas yang sudah diterimanya pada akhir Desember lalu hingga kini belum bisa dimanfaatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya