SOLOPOS.COM - Petugas memakamkan jenazah Sr, 54, laki-laki di salah satu permakaman di Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (15/8/2020). (Istimewa-Kalakhar BPBD Wonogiri/Bambang Haryanto)

Solopos.com, WONOGIRI — Tim pemakaman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri tiga hari terakhir memakamkan dua pasien Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya adalah Sr, 54, lelaki warga Desa Bero, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri yang dimakamkan pada Sabtu (15/8/2020) siang WIB.

Sr meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Dia dimakamkan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk antisipasi. Status warga Wonogiri itu sendiri belum jelas sebagai pasien terkonfirmasi positif Covid-19, suspek, probabel, atau kontak erat.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Jaga Paseduluran, Ratusan Pendekar Silat Apel Bareng Bupati Karanganyar di Alun-Alun

Sr diketahui selama ini bekerja sebagai sopir di perusahaan pembuatan film di Jakarta. Suatu ketika dia merasa tak enak badan karena kecapaian. Lalu dia pulang ke Wonogiri dan sampai rumah, Kamis malam lalu. Sesampainya di rumah keluarganya langsung membawanya ke rumah sakit. Kemudian dia meninggal dunia pada Sabtu pagi.

Kepala Desa atau Kades Bero, Roh Edi Wibowo, menyampaikan Sr hingga saat dimakamkan bukan sebagai pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Tim kesehatan sebelumnya sudah mengambil spesimen Sr untuk keperluan tes swab. Informasi yang dia peroleh dari otoritas berwenang, hingga saat pemakaman hasil swab belum keluar.

“Pemakamannya pakai prosedur pasien Covid-19 untuk antisipasi. Prosesnya berjalan lancar, bahkan seperti pemakaman jenazah biasa,” kata Kades saat dihubungi Solopos.com.

Riwayat Penyakit

Dia melanjutkan menurut informasi dari pihak keluarga, Sr punya riwayat penyakit paru-paru. “Keluarga Pak Sr sekarang menjalani isolasi mandiri di rumah, karena sebelumnya berkontak dengan Pak Sr. Mereka ada lima orang. Ini untuk antisipasi saja," imbuh Kades.

"Menurut keluarganya, Pak Sr punya riwayat sakit paru-paru sudah lama,” imbuh lanjutnya.

Disdik Klaten: KBM Tatap Muka di Sekolah Paling Cepat 24 Agustus 2020, Siswa Masuk 2 Kali Sepekan

Dia menambahkan Sr sebelumnya tidak berkontak dengan warga sekitar rumahnya. Sesampainya di rumah, keluarga Sr langsung membawanya ke rumah sakit. Sr bekerja di Jakarta sudah lama dan jarang pulang. Kali terakhir dia pulang juga sudah lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya