SOLOPOS.COM - RSUD Wongsonegoro Semarang.

Solopos.com, SEMARANG – Jumlah pasien Covid-19 yang menempati ruang isolasi RSUD Wongsonegoro berangsur susut dalam beberapa pekan terakhir, atau selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diterapkan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Hal itu terlihat dari ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi bagi pasien Covid-19 yang mulai longgar. Dirut RSUD Wongsonegoro, Susi Herawati, mengatakan dari 211 unit tempat tidur di ruangan isolasi yang sediakan, saat ini terisi 176, atau sekitar 83,4%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini berbeda dari saat awal Januari lalu, atau sebelum PPKM diterapkan. Saat itu, dari 239 tempat tidur yang disediakan, sekitar 231 tempat tidur telah terisi atau sekitar 96,65%.

“Ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi untuk perawatan Covid-19 masih banyak. Kita punya 211 tempat tidur. Terus, yang terpakai ada 176,” ujar Susi kepada wartawan di Semarang, Jumat (21/1/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Salatiga Targetkan 133.000 Warga Disuntik Vaksin Covid-19

Menurut Susi, berkurangnya jumlah pasien Covid-19 di ruang isolasi RSUD Wongsonegoro itu kemungkinan efek dari PPKM atau yang juga dikenal dengan istilah PSBB Jawa-Bali.

Meski demikian, pihaknya tetap akan berupaya mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang jumlahnya fluktuatif setiap harinya. Sejumlah ruang non Covid-19 pun telah dirombak menjadi ruang isolasi. Ruang-ruang itu diberi sekat dan ventilasi akan sirkulasi udara bisa terjaga.

“Tapi, enggak mudah mengubah ruangan jadi ruang isolasi Covid-19. Kita minim fasilitas pendukung,” tuturnya.

Meski ruang isolasi pasien Covid-19 sedikit longgar, Susi mengaku hal itu berbeda dengan ruang ICU. Ruang ICU untuk pasien Covid-19 justru mengalami overload. Dari 26 tempat tidur yang disediakan di ruang ICU, seluruhnya terisi.

Susi menambahkan pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Wongsonegoro, bukan hanya warga Kota Semarang. Pasien juga berasal dari beberapa daerah lain seperti Pati, Grobogan, Demak, Kendal, dan Boyolali.

Seorang Pemilik Kios Terkonfirmasi Positif Covid-19, Pasar Jeto Klaten Tutup 3 Hari

Lini 1 Penuh

Terpisah, Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, membenarkan jika sebagian rumah sakit rujukan pasien Covid-19, terutama lini 1 mulai penuh. Seperti RSUD Wongsonegoro Semarang.

“Untuk rumah sakit lini 1 di Jateng ada 13 rumah sakit. Rata-rata penuh, karena menjadi rujukan mengingat sarana dan fasilitasnya yang komplet,” ujar Yulianto.

Pakar: Metode Pembuatan Vaksin Sinovac Diklaim Teruji Puluhan Tahun

Yulianto mengatakan rumah sakit lini 1 kebanyakan terdapat di kota besar, seperti RSUD Wongsonegoro di Semarang, RSUP dr. Kariadi, RSUD dr. Moewardi Solo, RSUD Kudus, RSUD Tidar Magelang, RSUD Pekalongan, dan RSUD Margono Banyumas.

“Tapi kalau secara keseluruhan, Jateng masih banyak tersedia ruang isolasi maupun ICU. Dari 9.067 tempat tidur isolasi yang disediakan, yang terpakai 6.159 tempat tidur. Jadi masih ada sisa 2.908 tempat tidur. Sedangkan ICU, dari 813 tempat tidur, yang sudah terisi 514,” jelas Yulianto.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya