SOLOPOS.COM - Suasana di area RSBK, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Selasa (16/2/2021). RS memasang terali di ruang isolasi pasien khusus Covid-19 terpasang  lantai IV sejak menjadi RS rujukan Covid-19. (Wahyu Prakoso-Solopos.com)

Solopos.com, SOLO — Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami ketakutan, frustasi, dan berisiko melakukan bunuh diri saat menjalani perawatan. Rumah Sakit Bung Karno atau RSBK Solo mengantisipasi tindakan bunuh diri tersebut dengan memasang terali besi di semua jendela ruang isolasi untuk Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Bung Karno Solo, dr Wahyu Indianto saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (16/2/2021) siang. Dia menjelaskan, orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 bisa berkeinginan bunuh diri saat awal pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami melakukan penutupan lantai empat dan memberikan terali untuk keamanan pasien. Keselamatan pasien yang utama. Sejak awal Covid-19 langsung kami persiapkan,” kata dia.

Baca Juga: Terampil Bungkus Kado Bisa Jadi Peluang Bisnis

Menurut dia, RSBK Solo menyediakan ruang perawatan pasien khusus Covid-19 di lantai empat. Pasien mendapatkan tekanan dari sakit secara fisik, stigma sosial, dan pengaruh dari angka kematian yang tinggi.

“Yang berat ketika menjalani isolasi. Pisah dengan keluarga. Pisah dengan suami/istri menimbulkan situasi psikis yang mengejutkan,” paparnya.

Dia mengatakan, pasien tidak hanya membutuhkan pengobatan secara fisik tapi terapi dari psikiater. RSBK membuat ruang dengan nyaman dengan cara, antara lain membersihkan ruang isolasi dua kali/hari, dibebaskan berkomunikasi dengan keluarga, fasilitas jaringan internet.

Baca Juga: Peluang Bisnis Tanaman Hias di Mal Terbuka

“Perawat dua jam bergantian masuk untuk memantau. Kalau muncul gejala kecemasan kami  konsultasikan kepada ahli psikiatri atau dokter jiwa yang bisa masuk ruang isolasi memberikan pendampingan,” katanya.

Tak Menakuti Warga

Menurut Wahyu,  warga tidak perlu takut untuk menjalani perawatan di RSBK. Pasien non Covid-19 juga aman mengakses layanan kesehatan karena ruang isolasi maupun jalur pasien Covid-19 terpisah dengan pasien umum. Pemkot Solo mendukung layanan kesehatan bagi masyarakat dengan BPJS.

Salah satu penyintas Covid-19, Diq, menjelaskan selesai menjalani perawatan di ruang isolasi RSBK selama 17 hari, Minggu (7/2/2021). Dia menjalani perawatan bersama seorang pasien di ruang yang sama setelah satu pasien tersebut keluar dari ICU.

Baca Juga: Peluang Bisnis Kuliner Ayam, Bebek, Angsa

Menurut dia, pasien tersebut menceritakan kecemasan setelah melihat pasien lain meninggal dunia di ruang ICU.   Kecemasan pasien membuat semua petugas kesehatan maupun petugas yang mengelola ruang isolasi bersikap ramah dan memberikan perhatian kepada semua pasien Covid-19.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo ketika mengisi diskusi Aspirasi Jawa Tengan pekan lalu, menjelaskan telah mengumpulkan psikiater untuk membantu dalam penyembuhan pasien Covid-19. Proses penyembuhan tidak hanya fisik tapi juga secara psikologis sehingga angka kematian dapat ditekan.

Dia mengatakan, Pemprov Jateng sedang menyiapkan konsep perawatan dengan para ahli. Pasien yang melakukan isolasi bisa cepat pulih dengan melakukan melakukan interaksi dengan orang terdekat, salah satu opsi dilakukan dengan cara virtual.

Baca Juga: Bertahan di Peluang Bisnis Nasi Biryani

Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19 RSBK Solo

Isolasi ICU Cadangan Terisi
49 4 7 14

Sumber: Direktur RSBK, Selasa (16/2/2021) (Yup)

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya