SOLOPOS.COM - RSUD dr dr Soehadi Prijonegoro Sragen. (Solopos.com/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Jumlah pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen menurun drastis dan sekarang tinggal 30 orang.

Dengan total kapasitas ruang isolasi Covid-19 sebanyak 85 tempat tidur, kini ada 55 tempat tidur yang kosong. Sedangkan jumlah pasien umum juga minim, yakni hanya 77 orang dari total 208 kapasitas tempat tidur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurunnya jumlah pasien Covid-19 tersebut dugaannya karena turunnya aktivitas testing Kabupaten Sragen. Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dr Didik Haryanto mengungkapkan hal tersebut saat berbincang dengan Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (8/3/2021).

Baca Juga: Rel Layang Joglo Solo Naik Dari Viaduk Gilingan, Ratusan Hunian Di Nusukan Bakal Tergusur

Ia menyampaikan jumlah pasien Covid-19 di RSUD Sragen tinggal 30 orang, yang terdiri atas tujuh orang di ruang isolasi ICU dan sisanya di ruang rawat isolasi.

Jumlah pasien Covid-19 tersebut tinggal 35,29% dari total kapasitas ruang isolasi sebanyak 85 tempat tidur. Padahal, kata Didik, beberapa hari lalu sudah ada kesepakatan untuk menambah ruang isolasi ICU sebanyak 10 tempat tidur sehingga totalnya 17 tempat tidur.

Kebutuhan SDM

“Tambahan 10 tempat itu sudah mau dioperasionalkan. Untuk kebutuhan SDM [sumber daya manusia] di ruang isolasi ICU disesuaikan dengan jumlah pasien,” ujarnya.

Baca Juga: Bak Adegan Film Silat, Polisi Bekuk Orang Gangguan Jiwa Bersenjata Pedang Di Pedan Klaten

Dengan adanya pandemi Covid-19 itu, Didik mengaku sudah menutup satu bangsal di RSUD Sragen, yakni Bangsal Rosela. Saat ini RSUD Sragen tinggal memiliki bangsal Sakura, Aster, Teratai, dan ICU.

Kendati jumlah kasus Covid-19 menurun, Didik melihat jumlah pasien yang masuk RSUD itu belum bisa pulih seperti ketika belum ada pandemi Covid-19. “Jumlah pasien umum saja tinggal 77 orang dari 208 tempat tidur yang tersedia. Data terus berubah karena aturannya juga berubah,” terangnya.

Didik melihat penurunan jumlah pasien Covid-19 di RSUD terjadi sejak sebulan terakhir. Ia tak mengetahui penyebabnya karena RSUD menangani ketika ada warga yang masuk dan membutuhkan pertolongan.

Baca Juga: Wali Kota Solo Gibran Jawab Soal Viaduk Gilingan Kerap Banjir, Ini Katanya

“Sebenarnya fenomena apa, saya tidak tahu. Faktor apa? Saya juga tidak tahu. Kemungkinan ada warga yang takut masuk RSUD. Atau justru memang temuan kasus baru memang turun,” ujarnya mengenai jumlah pasien termasuk pasien Covid-19 di RSUD Sragen.

Aktivitas Testing

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan aktivitas testing tidak begitu gencar seperti sebelum vaksinasi Covid-19. Hal itu karena jumlah SDM terbatas.

Yuni, sapaan akrabnya, mengungkapkan hampir setiap hari petugas puskesmas melakukan vaksinasi. “Kendala keterbatasan SDM inilah yang mengakibatkan turunnya aktivitas testing. Para pasien Covid-19 di rumah sakit juga menurun,” kata Yuni, sapaan Bupati.

Baca Juga: Tiwas Bikin Geger! Dikira Tenggelam, Bocah Sukoharjo Ini Ternyata Lagi Nonton TV Di Rumah

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr Hargiyanto menyampaikan selain di RSUD turunnya kasus baru Covid-19 itu juga terlihat dari jumlah penghuni ruang isolasi mandiri Technopark Sragen.

Hargiyanto menyebut jumlah penghuni Tecnopark itu tinggal 39 orang atau 13,93% dari total kapasitas 280 tempat tidur.

“Sementara turunnya pasien Covid-19 di rumah sakit juga terjadi sampai 50%. Pengaruhnya memang PPKM [Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat]. Kami segera melakukan testing sesuai anjuran pemerintah. Sekarang setiap puskesmas sudah dipasok 200 antigen per puskesmas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya