SOLOPOS.COM - Rangka kayu terpasang di sekitar lokasi selokan air di Jalan Raya Kyai Mojo, tepatnya di depan pabrik PT Solo Multiplex Dagen, Jaten, Karanganyar, Rabu (29/3/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Lokasi pasangan suami istri (pasutri) terperosok ke selokan air di Jalan Kyai Mojo, Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar kini dipasangi rangka kayu alias palet. Rangka kayu ini terpasang sebagai penanda atau rambu mengantisipasi lakalantas serupa.

Ternyata tragedi yang menimpa pasutri Agus Riyanto, 67 dan Siti Maksumah, 63, asal Perum Ngringo Indah Blok G Ngringo, Jaten, Karanganyar bukan kali pertama.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Setidaknya ada tiga kasus kecelakaan serupa terjadi di lokasi tersebut, dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Namun lakalantas dengan memakan korban jiwa baru pertama terjadi pada kasus pasutri tersebut.

Hal itu disampaikan Petugas Keamanan PT Solo Multiplex Dagen, Karanganyar, Dwi Jatmiko ketika dijumpai Solopos.com pada Rabu (29/3/2023) pagi.

“Belum sebulan lah, mobil masuk selokan sini. Tapi untungnya hanya setengah ban yang masuk selokan,” kata dia.

Kasus serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Di mana sebuah mobil boks terperosok di saluran air di depan pabrik tersebut.

Kasus kecelakaan tersebut terjadi sama karena menghindari kondisi jalan yang tergenang air setelah diguyur hujan deras. Hanya, lakalantas tersebut belum pernah memakan korban jiwa.

Kasus terperosok selokan dengan memakan korban jiwa baru pertama terjadi pada lakalantas yang menimpa pasutri asal Ngringo, Selasa (28/3/2023) sore. Selokan air ini berada di antara pabrik PT Solindo dan PT Solo Multiplex Dagen.

“Dulu tidak ada korban. Kalau kemarin sampai ada korban meninggal dunia. Karena itu kami langsung memasang rangka kayu di dekat selokan agar tidak ada lagi kejadian sama,” kata dia.

Dia mengaku kondisi jalan raya Dagen-Tasikmadu dari mulai PT Prima Parquet Indonesia hingga PT Solindo kerap tergenang air. Genangan air ini menutup jalan hingga ketinggian 50 sentimeter setiap diguyur hujan deras.

Sehingga banyak pengendara yang mencari jalan dengan genangan airnya kecil yakni melintas tepat di pinggir selokan. Apesnya para pengguna jalan tak mengetahui ada selokan karena tertutup genangan air.

“Kontur jalannya kan agak legok di tengah. Jadi semakin ke tengah jalan, genangan airnya makin tinggi. Karena menghindari itu, banyak pilih lewat pinggir. Kalau nekat lewat tengah ya apesnya mogok kendaraannya,” kata dia.

Menurutnya genangan air terjadi karena adanya selokan air yang menyempit dan tertutup sampah. Mestinya kondisi ini menjadi perhatian pemerintah untuk diperbaiki sehingga tidak lagi memakan korban.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, kondisi selokan air yang memakan korban jiwa lebarnya mencapai 2 meter. Kedalaman selokan air 2 meter.

Sementara jarak selokan air ke pinggir aspal jalan raya berjarak hampir 4 meter. Kondisi selokan air tersebut tak terlihat saat jalan tergenang air.

Diketahui sepeda motor yang dikendarai pasutri Agus Riyanto, 67 dan Siti Maksumah, 63, asal Perum Ngringo Indah Blok G Ngringo, Jaten, Karanganyar terperosok ke selokan air di Jalan Kyai Mojo pada Selasa (28/3/2023). Video lakalantas tunggal pasutri ini bahkan viral di media sosial.

Pasutri ini terperosok setelah mencoba menghindari kondisi jalan yang penuh dengan genangan air. Nahasnya akibat kejadian ini sang istri merupakan pensiunan guru SMK meninggal dunia di lokasi.

Dalam video yang beredar pasutri tersebut terperosok ke dalam saluran air. Video berdurasi satu menit 34 detik.

Beberapa warga mencoba mencari korban Siti Maksumah dengan masuk ke saluran air. Warga juga mengevakuasi sepeda motor Honda Supra berpelat nomor AD 2527 OF dari dalam saluran air.

Sementara suaminya Agus Riyanto tampak duduk di dekat saluran. Selang berapa lama, warga berhasil menemukan korban Siti Maksumah yang sudah dalam kondisi tak berdaya di dalam saluran air.

Warga berusaha memberikan pertolongan pertama. Dalam video tersebut terdengar suara warga yang menyebutkan kecelakaan di Jalan Kyai Mojo.

Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Aliet Alphard, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Y. Kumontoy, membenarkan kejadian lakalantas tunggal tersebut. Lakalantas tunggal terjadi sekitar pukul 17.30 WIB atau menjelang waktu buka puasa.

Kecelakaan tunggal tersebut bermula saat kendaraan pasutri itu melaju dari arah timur atau Tasikmadu menuju ke barat atau ke Palur.

“Posisinya sepeda motor dikendarai oleh Siti Maksumah dengan memboncengkan suaminya, Agus Riyanto,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (29/3/2023).



Saat itu wilayah Kabupaten Karanganyar diguyur hujan deras. Sehingga beberapa jalan tertutup genangan air. Termasuk jalan yang dilalui pasutri tersebut.

Hingga sesampainya di lokasi kejadian, Siti berusaha menghindari jalan yang tergenang air. Namun nahas, sepeda motor tidak dapat dikendalikan dan melaju terlalu ke kiri hingga terperosok ke dalam saluran air.

“Suaminya selamat. Sementara istrinya meninggal dunia di lokasi kejadian,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan, dia mengatakan korban mengalami luka pada bagian dada. Sedangkan Agus Riyanto mengalami luka di bagian bibir. Saat ini korban luka menjalani perawatan di RS Moewardi Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya