SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Penataan pedagang kaki lima (PKL) kuliner di car free day (CFD) ternyata menyisakan masalah baru. City walk yang menjadi lokasi baru PKL kuliner berubah menjadi ladang sampah setelah CFD usai. Fenomena ini dikeluhkan masyarakat umum maupun penikmat CFD.

Berdasarkan pantauan, Minggu (11/11/2012) seusai CFD, sampah anorganik seperti plastik, botol bekas minuman dan sebagainya tampak mengotori city walk sepanjang Jl Slamet Riyadi. Sebagian sampah bahkan menumpuk di saluran selokan. Pemandangan ini masih terlihat hingga menjelang siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya sebenarnya bingung, apa maksudnya Pemkot memindahkan PKL ke city walk? Namanya saja kawasan pejalan kaki, harusnya ya steril dari PKL. Kalau seperti ini (kotor), penataan malah menimbulkan masalah baru,” tukas Aryo Dewanto, 27.

Pegawai swasta ini menilai jumlah PKL kuliner di CFD harus segera dibatasi. Dirinya tidak ingin melihat CFD menjadi ruwet seperti Sunday Market Manahan. Aryo mendukung upaya Pemkot yang berencana memberlakukan kartu anggota bagi PKL CFD.

“Itu bisa jadi salah satu cara mengurangi kesemrawutan CFD. Kalau cuma dipindahkan saja percuma. Saya yakin PKL akan terus bertambah di city walk.”

Keluhan serupa diutarakan Huda, 40. Warga Semanggi ini menilai kesadaran PKL untuk menjaga kebersihan masih rendah. Huda menilai kampanye jaga kebersihan bisa diterapkan untuk meningkatkan kesadaran itu. “Tak perlu sanksi atau sejenisnya, lebih pada kampanye rutin agar warga maupun PKL tergerak untuk menjaga kebersihan CFD.”

Ia bersama sejumlah pegawai Kantor Pajak Kakanwil Jawa Tengah sudah mulai menggalakkan kesadaran itu sejak dua bulan lalu. Bermodal plastik dan gerobak sampah, Huda dkk menyusuri CFD untuk mengumpulkan sampah. “Ini program rutin kantor. Ada dua tim yang bergerak ke sisi barat dan timur CFD,” katanya.

Koordinator penertiban CFD dari Dishubkominfo, M Usman, mengakui masih banyak kendala dalam penataan PKL, termasuk menumpuknya sampah di city walk. Pihaknya siap menindaklanjuti keluhan warga lewat sinergi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya