SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Meski letusan Gunung Merapi merupakan peristiwa rutin yang terjadi selama periode tertentu, Gubernur Jateng H Bibit Waluyo menegaskan sampai saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng belum berencana merelokasi warga Jateng di lereng gunung tersebut.

Bibit menjelaskan meski dimaksudkan untuk penyelamatan, relokasi tidaklah mudah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Relokasi tidak semudah itu. Pemprov tidak mewacanakan itu. Coba saja lihat nanti perkembangannya. Radius yang tidak aman adalah sampai 10 km dari puncak. Di luar radius itu, masih aman. Lagipula kalau harus relokasi, mau diberikan tanah di mana?” kata Bibit, saat ditemui wartawan seusai melantik Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri periode 2010-2015 dalam sidang paripurna istimewa di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (1/11).

Bibit mengungkapkan sampai saat ini masih ada ribuan jiwa penduduk Jateng yang masih tinggal di lereng Merapi. Namun sejauh ini kondisi mereka masih aman.

Belum ada korban jiwa selain seorang bayi yang mati dalam gendongan ibunya di Magelang saat letusan tanggal 26 Oktober lalu.

Bantuan logistik untuk para pengungsi pun, kata Bibit, saat ini aman. Pemprov menyediakan bantuan logistik berupa beras untuk wilayah Magelang sebanyak 80 ton, wilayah Boyolali sebanyak 100 ton, sedangkan Klaten sebanyak 100 ton.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya