SOLOPOS.COM - Ilustrasi perceraian (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi

Wonogiri (Solopos.com)–Angka perceraian di Kabupaten Wonogiri pascalebaran 2011 menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hanya dalam empat hari, Senin (5/9/2011)-Kamis (8/9/2011), ada 45 pasangan suami-isteri (Pasutri) yang mengajukan perkara cerai ke Pengadilan Agama (PA) setempat.

Jumlah tersebut hanya selisih 21 perkara dibandingkan jumlah perkara yang masuk ke PA sepanjang bulan Ramadan, Agustus lalu, yang mencapai 66 kasus.

Sedangkan jika dibandingkan angka rata-rata per bulan yang mencapai 100-an kasus, jumlah itu berarti sudah mencapai 40 persennya.

Pejabat Humas PA Wonogiri, Choirul Anwar, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (9/9/2011) mengungkapkan memang sudah menjadi fenomena yang rutin terjadi setiap pascalebaran angka kasus perceraian yang didaftarkan ke PA melonjak secara signifikan.

“Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Mungkin karena banyak pasangan yang menunda karena menghindari bercerai di bulan Ramadan. Makanya selama Ramadan kemarin jumlah kasus perceraian yang terdaftar cenderung menurun dan ketika lewat Lebaran, angka kasus perceraian meningkat drastis,” jelas Choirul.

(shs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya