SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p>Solopos.com, BOYOLALI — Pascabentrok organisasi massa (ormas) Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Sardulo Seto (SS) di Bangak, Banyudono, Senin-Selasa (2-3/4/2018) dini hari, Selasa malam ini terpantau polisi menjaga sudut-sudut perbatasan Boyolali.</p><p>Pantauan Solopos.com yang dihimpun dari berbagai sumber, hingga Selasa pukul 22.30 WIB, terlihat massa beberapa di antaranya membawa senjata datang dari berbagai penjuru menuju ke Boyolali.</p><p>Anna Ike, salah satu warga yang melintas di kawasan Jl Slamet Riyadi, Kartasura, Sukoharjo menyebutkan puluhan orang bersepeda motor dengan membawa senjata mirip pedang dan mengenakan baju warna hitam berkonvoi menuju Boyolali. "Ini sampai jadi tontonan warga."</p><p>Petugas polisi terlihat berjaga di sekitar Pabrik Tyfountex Kartasura hingag Superindo Kartasura. Demikian halnya massa berpedang itu dikawan mobil patroli polisi.</p><p>Mereka datang dari berbagai wilayah di kawasan Soloraya untuk menuju Boyolali.&nbsp; Sementara itu di kawasan Ngangkruk, Bangak, berdasarkan penuturan warga terlihat sekitar 100 orang yang di antaranya membawa senjata tajam berkumpul.&nbsp;</p><p>Hingga berita ini diturunkan polisi masih berjaga. Di sejumlah titik-titik masuk wilayah Boyolali.</p><p>Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi kepada wartawan di Mapolres Boyolali, Selasa (3/4/2018) siang mengatakan pihaknya telah mendamaikan kedua pimpinan baik PSHT maupun SS.</p><p>Kasubag Humas Polres Boyolali, AKP Eddy Purnama Lillah, meminta warga tak mudah terhasut oleh kabar bohong dan provokasi. Senada dengan pernyataan Kapolres, Eddy menegaskan bahwa masalah itu timbul akibar rentetan peristiwa dendam pribadi sebelunya.</p><p>Sebelumnya, jelas Eddy, sekitar Senin (2/4/2018), pukul 22.00 WIB, memang muncul insiden bentrokan di ruas jalan Solo-Semarang, tepatnya di Desa Bendan, Bangak, Banyudono. Dalam insiden itu, sejumlah anggota perguruan silat terluka dan sepeda motornya dirusak. Mereka yang tak terima lantas menuntut balas dendam dengan mendatangkan ratusan teman-temannya.</p><p>Mereka rata-rata berasal dari arah timur dengan mengendarai sepeda motor. Beruntung, ratusan polisi menghalau di pertigaan Bangak, Banyudono, dan massa berhasil dibubarkan sekitar pukul 02.00 WIB.</p><p>Sesepuh PSHT Solo, Darminto, memastikan bahwa permasalahan itu bisa diselesaikan dengan cara-cara bermartabat. Ia yakin, warga PSHT bisa dikendalikan dan tak terpancing dengan kabar-kabar provokasi.</p><p>"Kami juga mengimbau semua warga PSHT Solo dan di luar Solo agar tak berbuat anarkistis. Serahkan kepada aparat penegak hukum jika ada tindakan kriminal," tegasnya. <strong>(Aries Susanto/Solopos)</strong></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya