SOLOPOS.COM - Anggota Brimob Polda Metro Jaya menjaga lokasi penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Muhammad iqbal)

Penemuan bom dan terduga teroris di Bekasi dan Tangsel mendorong Polda Metro Jaya merazia rumah indekos.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan meminta jajaran kepolisian di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk menggelar razia di rumah-rumah yang dijadikan sebagai tempat kos. Hal ini guna mengantisipasi kemungkinan adanya terduga anggota teroris yang bersembunyi di rumah indekos.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Pasalnya, salah satu terduga teroris di Tangerang Selatan yang tewas dalam penyergapan oleh polisi merupakan warga baru di lingkungannya.
“Kemarin sudah kita perintahkan jajaran wilayah untuk melakukan itu karena ternyata saudara Omen baru kira-kira 20 hari berada di sana,” sebut Iriawan, Jumat (23/12/2016).

Sebelumnya, Kabag Penum Divhumas Polri Kombes Martinus Sitompul menyebutkan peran serta masyarakat dan ketua RT/RW dalam mencegah aksi terorismen sangatlah krusial. Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk melakukan deteksi dini kemungkinan adanya orang-orang yang mungkin tergabung dalam jaringan teroris di lingkungan mereka.

Baca juga: Terduga Teroris di Serpong Tangsel Mengaku Driver Ojek Online.

Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari kebiasaan dan cara bersosialisasi seseorang. “Untuk yang indekos atau mengontrak di suatu tempat penting bagi RT atau RW untuk mengetahui apakah mereka bersosialisasi atau tidak. Jika tidak, itu bisa menjadi catatan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya