SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/HARIAN JOGJA/GIGIH M HANAFI)

Penataan pasar-pasar tradisional tahun ini dimulai dari Pasar Turi

Harianjogja.com, SLEMAN– Penataan pasar-pasar tradisional tahun ini dimulai dari Pasar Turi. Dalam waktu dekat, ratusan pegadang Pasar Turi akan direlokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab melanjutkan revitalisasi pasar tradisional tahun ini. Empat pasar tradisional kembali dibenahi baik menggunakan APBD 2018 maupun DAK pusat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diaperindag) Sleman Tri Endah Yitnani mengatakan jumlah pedagang yang akan direlokasi sebanyak 169 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Mereka yang direlokasi pedagang yang menempati los bawah, Los 1-11 dan yang berada di tlasaran sejumlah 163 orang. “Ditambah los sementara enam unit sehingga total 169 pedagang yang dipindah,” katanya kepada Harianjogja.com, Rabu (28/2/2018).

Endah menjelaskan, jumlah pedagang di Pasar Turi seluruhnya 471 pedagang. Mereka yang menempati los dan stan sebanyak 349 orang sementara yang menempati tlasaran tercatat 122 orang. Pembangunan pasar tersebut dilakukan bertahap dan hanya berdampak pada 169 pedagang.

“Ini baru proses pemindahan tenda untuk lokasi relokasi. Relokasi hanya di sebelah pasar. Kami akan relokasi paling cepat pekan depan, setelah pedagang Pasar Gentan masuk,” katanya.

Penataan Pasar Turi, katanya langsung dikendalikan oleh Disperindag. Hal itu dikarenakan dana untuk merehab pasar tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK). “Anggarannya hanya Rp2,6 miliar. Cukup kecil karena ini hanya pasar tipe B, bukan tipe A,” jelasnya.

Endah menambahkan, tahun ini ada empat pasar tradisional yang direhab. Selain Pasar Turi, Disperindag juga merehab Pasar Wonosaren, Pasar Gendol dan melanjutkan penataan lahan pasar Cebongan.

“Tahun ini memang diniatkan sebagai tahun penataan pasar rakyat. Untuk bangunan pasar yang telah direhab dan dibangun fisiknya, dituntaskan untuk digarap penataan dan peningkatan kapasitas pedagangnya,” katanya.

Selain pembangun fisik, pihaknya juga konsentrasi pada pendampingan untuk pembentukan koperasi-koperasi pasar. “Kalau fisik bangunan baik maka harus klop antara tampilan luar dan kondisi di dalamnya,” katanya.

Ditambahkan Kabid Pembinaan dan Pengembangan Pedagang Pasar Tradisional Disperindag Sleman Haris Martapa, rehabilitasi Pasar Turi, Wonosaren hingga Pasar Gendol menggunakan dana DAK Kemendag.

“Total anggaran DAK Rp3,825 miliar untuk ketiga lokasi. Sisanya, revitalisasi lainnya ditangani oleh APBD Sleman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya