SOLOPOS.COM - Kepala Pasar Baturetno I, Wonogiri, Sularno (kiri), bersama anggota stafnya memberi nomor dan nama di salah satu los pasar darurat, Selasa (3/1/2017). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Wonogiri, pedagang Pasar Baturetno akan pindah ke lokasi darurat pada 14 Januari mendatang.

Solopos.com, WONOGIRI — Pedagang Pasar Baturetno I direncanakan dipindah ke pasar darurat, 14 Januari mendatang. Saat ini pengelola mengebut pengavelingan kios dan los pasar darurat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantuan Solopos.com di pasar darurat yang belum lama ini rampung dikerjakan, Selasa (3/1/2017), sejumlah petugas pengelola pasar mengaveling los menggunakan cat. Mereka memberi nomor dan nama pedagang pada los yang telah diberi garis pembatas sesuai data surat izin penempatan.

Salah satu pedagang, Mulyati, mencari los atas namanya di pasar darurat yang dibangun dengan dana senilai lebih dari Rp3 miliar itu. Kepala Pasar Baturetno I, Sularno, saat ditemui Solopos.com di pasar darurat mengatakan pengavelingan dikerjakan belasan petugas hingga dini hari sejak empat hari lalu.

Hal itu supaya pengavelingan bisa selesai tiga hari ke depan. Berdasar rencana awal, pedagang akan dipindah ke pasar darurat pada 14 Januari. Namun, dia belum mengetahui ada tidaknya perubahan jadwal.

Sularno masih menunggu keputusan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop UMKM). Keputusan penempatan akan diberitahukan setelah pengavelingan selesai dikerjakan.

Sularno memastikan pasar darurat dapat menampung seluruh pedagang yang memiliki izin. Berdasar pendataan, los pasar darurat berukuran  1,75 meter x 1,54 meter tiap los. Sedangkan kios berukuran 3 meter x 3 meter tiap kios.

Ukuran tersebut diperhitungkan sedemikian rupa mengingat keterbatasan lokasi. “Pasar darurat dibangun dengan baik agar pedagang nyaman. Seperti yang bisa dilihat sendiri, bangunan dari baja ringan, lantai los/kios cor, jalur pakai paving block, dilengkapi sembilan WC, dan tiga pos keamanan,” imbuh dia.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Baturetno (P3B), Sumarsono, kepada Solopos.com mengatakan hingga hari itu tidak ditemukan permasalahan berarti. Pengelola pasar sudah beberapa kali menggelar sosialisasi ihwal revitalisasi pasar dan penempatan pasar darurat.

Saat sosialisasi pengelola menyampaikan penempatan pasar darurat dijadwalkan pada 14 Januari. “Kalau kami lihat pengavelingan los dan kios pasar darurat sudah sesuai. Selama ini semua lancar. Diharapkan hingga penempatan pasar baru nanti juga lancar,” kata dia.

Sekretaris P3B, Wiyono, menambahkan pedagang akan mengawal penempatan pasar baru untuk memastikan tidak ada pedagang gelap atau pedagang tanpa izin bisa menempati los/kios. Menurut dia, langkah itu perlu dilakukan karena momen seperti itu rawan dimanfaatkan pihak tertentu untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.

Namun, dia optimistis hal semacam itu tidak terjadi karena pengelola sangat transparan. “Kami diberi data lengkap. Jadi, kalau nanti ada penumpang [pedagang] gelap akan ketahuan,” ujar Wiyono.

Sebagai informasi, Pasar Baturetno I berkapasitas 1.174 unit los dan 97 unit kios. Kios dibagi menjadi dua, yakni bagian luar 42 unit dan bagian dalam 55 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya