SOLOPOS.COM - Pekerja memasang konstruksi baja ringan pada proyek revitalisasi Pasar Tradisional Ngemplak di Tulungagung, Selasa (10/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Destyan Sujarwoko)

Pasar tradisional di Tulungagung yang tengah dipugar diharapkan sudah beres pada pekan kedua Desember 2015 mendatang.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Pemerintah Kabupaten Tulungagung meminta kontraktor pelaksana proyek revitalisasi enam pasar tradisional di daerah tersebut untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan mereka. Pemugaran keenam pasar itu diharapkan rampung sebelum akhir tahun anggaran.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Semua proyek revitalisasi ini menggunakan anggaran 2015, jadi harus sudah selesai maksimal dua pekan awal bulan Desember nanti,” ujar Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Tulungagung, Eko Sugianto di Tulungagung, Sabtu (14/11/2015).

Kendati sempat terkendala material, Eko yang mengaku aktif memantau perkembangan proyek revitalisasi pasar mengaku optimistis pekerjaan segera selesai dalam dua tiga pekan ke depan. Ia mengatakan, salah satu strategi percepatan mereka tempuh dengan lebih banyak menggunakan konstruksi baja.

“Sebagian tetap menggunakan tembok yang mengelilingi atau menyekat antar ruangan pasar. Tapi secara keseluruhan kami menggunakan konstruksi baja agar efektif pengerjaannya,” terangnya.

Salahkan Pedagang
Eko berdalih, kendala percepatan sempat dihadapi tim pelaksana proyek karena masyarakat dan pedagang menolak dialihkan saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri lalu. Akibatnya, pelaksanaan diulur hingga pascalebaran agar tidak mengganggu aktivitas ekonomi selama Ramadhan dan Lebaran.

“Itulah kenapa kami harus melakukan percepatan, karena pekerjaan ini dibatasi waktu tahun anggaran yang segera berakhir,” ujarnya.

Rp30 Miliar
Ada enam pasar tradisional yang dipugar menggunakan dana APBD Provinsi Jatim. Keenam revitalisasi itu adalah Pasar Ngemplak dengan alokasi biaya Rp22,1 miliar, Pasar Rejotangan senilai Rp1,5 miliar, Pasar Kauman senilai Rp2,5 miliar, Pasar Ngunut senilai Rp650 juta, dan sisanya Pasar Ngantru serta Pasar Karangrejo senilai Rp1 miliar.

“Total keseluruhan untuk program revitalisasi pasar ini mencapai sekitar Rp30 miliar. Kami rencananya masih akan mengajukan lagi program sejenis untuk dua pasar tradisional lain tahun depan [2016],” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya