SOLOPOS.COM - Pedagang peralatan pertanian, Teguh (kanan), dibantu rekannya, Tugiman, 56, mengemasi dagangan di kios Pasar Tawang Kuno sisi selatan, Weru, Sukoharjo, Minggu (28/2/2016). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Sukoharjo yakni Pasar Tawang Kuno di Weru segera direvitalisasi.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pedagang di Pasar Tawang Kuno di desa Tawang, Kecamatan Weru, Sukoharjo, memindahkan barang-barang mereka dari pasar setempat. Hal itu karena proyek revitalisasi Pasar Tawang Kuno senilai Rp5 miliar akan dimulai Senin (29/2/2016).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pantauan , Minggu (28/2/2016), kios-kios di deretan depan di pasar sisi utara dan selatan mulai dikosongkan sejak pagi. Ada pedagang yang membongkar bangunan di depan kios yang mereka buat sendiri. Sebagian kecil pedagang menempati pasar darurat di tepi jalan kampung belakang pasar.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang dihimpun dari web Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Sukoharjo, lelang proyek revitalisasi Pasar Tawang Kuno sudah mencapai penandatanganan kontrak.

PT Duta Mas Indah, Kota Semarang dinyatakan sebagai pemenang lelang. Kontraktor menawar proyek senilai Rp4,73 miliar. Proyek tersebut merupakan program Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo.

Kepala Disperindag Sukoharjo, A.A. Bambang Haryanto, saat ditemui di kantornya, Jumat (26/2)/2016, menginformasikan proyek dimulai Senin.

“Lelang sudah ada pemenangnya. Proyek dimulai Senin besok. Semua bagian di kedua pasar [pasar sisi utara dan selatan] akan direvitalisasi ,” kata Anton.

Sebelumnya Lurah Pasar Tawang Kuno, Sri Widodo, mengatakan revitalisasi total hanya akan dilaksanakan pada pasar sisi utara. Sedangkan pada pasar sisi selatan yang akan direvitalisasi hanya bagian kios. Los pasar sisi tersebut tidak direhab karena baru dibangun beberapa tahun lalu.

Pedagang peralatan pertanian yang menempati kios, Teguh, 48, mengatakan pemberitahuan pengosongan kios terkesan mendadak. Dia diberi tahu petugas akhir pekan lalu.

Teguh mengaku sempat emosi karena semula petugas memberi tahu kiosnya harus sudah kosong pada Senin, karena pembongkaran akan dimulai pada hari itu.

“Apa ya memper kalau pedagang hanya diberi waktu sampai Senin. Dagangan kami kan banyak. Batas waktu sampai Selasa itu pun masih sangat singkat,” ulas warga Keden, Klaten itu.

Dia menyayangkan pemberitahuan pengosongan tempat berjualan tanpa disertai surat resmi. Menurut dia pemberitahuan yang hanya secara lisan membuat pedagang kurang percaya. Sebab, kerap ada informasi tentang revitalisasi Pasar Tawag Kuno yang simpang siur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya