SOLOPOS.COM - Para pekerja membangun Pasar Ir. Soekarno, Baturetno, Wonogiri, Rabu (2/8/2017). (Ahmad Wakid/JIBI/Solopos)

Pemkot Solo memilih menunda revitalisasi Pasar Jebres dan bakal merealisasikannya tahun depan.

Solopos.com, SOLO—Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo merevitalisasi Pasar Jebres pada tahun ini dibatalkan. Pemkot Solo memilih menunda revitalisasi dan bakal merealisasikannya tahun depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagiyo, mengatakan mepetnya waktu pelaksanaan pembangunan menjadi penyebabnya. “Lebih baik kami kerjakan tahun depan. Kalau sekarang dikerjakan sangat mepet,” kata Subagiyo ketika berbincang dengan wartawan di Balai Kota, Solo, Minggu (20/8/2017).

Sesuai rencana awal, revitalisasi Pasar Jebres dikerjakan tahun ini. Pengerjaan revitalisasi direncanakan bertahap. Namun, setelah dipertimbangkan kembali, revitalisasi lebih baik dilakukan tahun depan dengan memperbaiki seluruh bangunannya. Pertimbangan lain adalah Pemkot Solo enggan menempatkan pedagang Pasar Jebres di pasar darurat terlalu lama, seandainya revitalisasi itu dilakukan bertahap. Dengan pertimbangan inilah rencana pembangunan Pasar Jebres ditunda hingga tahun depan. “Tahun ini kami hanya menyusun desain revitalisasinya,” kata Subagiyo.

Rencana revitalisasi Pasar Jebres mengemuka sejak awal 2017. Pemkot Solo mengalokasikan anggaran Rp4,5 miliar guna merealisasikan program tersebut. Pembenahan bangunan Pasar Jebres dinilai mendesak mengingat kondisinya sudah tidak representatif untuk berjualan.

Kantongi Izin

Subagiyo mengatakan saat ini Pemkot Solo sudah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memanfaatkan lahan Pasar Jebres bersama dengan lahan eks Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ledoksari. “Revitalisasi Pasar Jebres menjadi satu kesatuan dengan penataan kawasan Stasiun Jebres,” kata dia.

Kini, Pemkot Solo tinggal membahas bentuk kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) selaku pemilik lahan. Dia menjelaskan izin Kemenhub tersebut sudah ditindaklanjuti dengan mengirimkan permohonan izin kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selaku pemegang aset pemerintah pusat. Koordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga sudah dilakukan Pemkot Solo guna mencari alternatif bentuk kerja sama tersebut.

“Ke depan bisa saja berbentuk sewa atau kerja sama lainnya. Namun pemanfaatan lahan tetap berada di tangan Pemkot untuk pasar tradisional,” kata dia.

Sekretaris Daerah Solo, Budi Yulistianto, menerangkan anggaran revitalisasi Pasar Jebres dialihkan ke pembangunan RSUD Semanggi. Menurutnya, pembangunan rumah sakit tersebut membutuhkan tambahan dana yang diambilkan dari pos belanja lainnya lantaran kebutuhan anggarannya membengkak dari prediksi awal Pemkot. “Pembangunan RSUD Silir diperkirakan menelan anggaran Rp200 miliar,” katanya.

Skema anggaran pembangunan RSUD dianggarkan Pemkot secara bertahap sejak tahun ini hingga 2019 mendatang. Tahun ini, Pemkot Solo mengalokasikan anggaran Rp10 miliar. Namun, anggaran tersebut ditambah Pemkot Solo dalam APBD Perubahan (APBD-P) ini. “Kami juga tetap berupaya meminta bantuan anggaran ke Pusat kalau anggaran Pemkot terbatas,” kata Budi.

Upaya meminta bantuan anggaran ke pusat tidak hanya diperuntukkan pelaksanaan fisik pembangunan. Pemkot Solo juga akan meminta bantuan anggaran ke pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya