SOLOPOS.COM - Petugas keamanan berpatroli di lantai dua yang selesai direnovasi di sisi utara Pasar Kembang Solo, Rabu (2/12/2015). Lantai dua tersebut akan digunakan untuk pasar kreatif seperti yang sudah berjalan di Pasar Pucangsawit mulai akhir 2015. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Solo, Pasar kreatif Pasar Kembang kembali belum bisa dibuka karena berbagai alasan.

Solopos.com, SOLO–Pembukaan pasar kreatif di lantai II Pasar Kembang molor lagi. Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo belum dapat memastikan peluncuran pusat kegiatan kreatif yang dinamai #pakemsolo itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di lokasi pasar kreatif, Sabtu (20/2/2016), sejumlah pengelola #pakemsolo masih merampungkan desain interior pasar. Beberapa dekorasi dari bahan daur ulang seperti kreasi meja kayu dan instalasi roda sepeda sudah terpasang. Sejumlah artwork juga menghiasi dinding ruangan seluas 200 meter persegi itu. Hanya, belum ada satu pun produk maupun karya seni yang dipajang.
“Pembukaan tunggu dulu, tunggu dulu. Ini belum selesai dibenahi,” ujar Kepala DPP, Subagiyo, saat ditemui Solopos.com di kawasan Laweyan.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang dihimpun Solopos.com, #pakemsolo rencananya diluncurkan akhir tahun lalu. Lantaran persiapan belum matang, pembukaan pasar kreatif diundur menjadi 23 Januari. Namun hingga akhir Februari belum ada sinyal pasar akan dibuka. Subagiyo mengklaim tak mau tergesa membuka pasar yang akan memamerkan karya belasan komunitas di Solo tersebut. “Kalau terburu-buru dan jadinya seadanya kan tidak enak. Setelah dibuka terus mati. Kami tidak mau seperti itu. Lebih baik bertahap tapi pasti,” ucapnya.

Subagiyo mengatakan problem daya listrik yang menghambat operasional pasar kreatif akan segera diselesaikan. Selama ini aktivitas pedagang di malam hari cukup menyedot penggunaan listrik. Disinggung jadwal peluncuran #pakemsolo, pihaknya belum dapat memastikan. “Nanti kami komunikasikan (dengan pengelola).”

Pengelola #pakemsolo, Budi Prajitno, mengatakan persiapan interior dan dekorasi pasar sudah mencapai 90%. Budi mengakui peluncuran pasar butuh waktu karena pengelola bekerja secara swadaya. Saat ini pihaknya masih menunggu penambahan daya listrik dari PLN. “Butuh daya listrik minimal 2.200 watt untuk menunjang operasional pasar,” ujarnya.

Budi mengatakan #pakemsolo akan dibagi menjadi dua segmen yakni display untuk karya seni dan ruang workshop. Sekitar belasan komunitas kreatif di Solo sudah berkomitmen untuk menyemarakkan galeri karya seni. “Kami juga terbuka dengan komunitas-komunitas bila mau menggelar workshop di sini. Pemutaran film pun bisa difasilitasi,” tuturnya.

Pengelola pasar juga berencana membuat peta industri kreatif Solo di salah satu dinding pasar. Menurut Budi, peta tersebut diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan industri kreatif Kota Bengawan.
“Insya Allah bulan ini #pakemsolo sudah bisa launching.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya