SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (ketiga dari kiri) meninjau cara kerja mesin e-retribusi saat peluncuran Solo Smart City di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (29/10/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Jumlah pasar tradisional di Solo yang menerapkan e-retribusi bertambah empat sehingga total ada 13 pasar.

Solopos.com, SOLO — Program pemungutan retribusi pasar secara elektronik (e-retribusi) diteruskan Pemkot ke empat pasar di Kota Bengawan. Keempat pasar itu meliputi Pasar Sidodadi (Kleco), Pasar Elpabes, Pasar Nangka (Turisari), dan Pasar Kembang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peluncuran sistem e-retribusi dilakukan Vice President PT Bank Negara Indonesia (BNI) wilayah Yogyakarta Arif Suwasono didampingi Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo bersamaan dengan launching Solo Smart City 2018 di car free day (CFD) simpang Ngarsopuro, Minggu (29/10/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Arif Suwasono mengatakan aplikasi transaksi pembayaran retribusi pasar secara elektronik itu menggunakan e-channel. Layanan e-retribusi ini menjadi bentuk dukungan BNI terhadap program Pemkot menuju smart city. Selain itu penerapan e-retribusi merupakan kelanjutan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) jasa layanan perbankan antara Pemkot dan BNI pada 26 Mei lalu.

“Sebenarnya ada lima pasar yang dijajaki BNI dalam penerapan e-retribusi. Namun Pasar Kadipolo belum siap karena masih dalam tahap pembangunan, jadi baru empat pasar,” kata dia.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan penerapan e-retribusi sebelumnya telah diterapkan di sembilan pasar tradisional di wilayah Solo. Sembilan pasar itu yakni Pasar Depok, Pasar Singosaren, Pasar Gede, Pasar Ngudi Rezeki Gilingan, Pasar Klewer, Pasar Gading, Pasar Tanggul, Pasar Sibela Mojosongo, dan Pasar Bangunharjo.

“Total sekarang ada 13 pasar yang menerapkan e-retribusi,” kata Subagiyo.

Selain e-retribusi pasar, Pemkot dalam kesempatan itu meluncurkan tujuh program lain menuju smart city 2018. Tujuh program itu di antaranya e-kelurahan, e-budgeting, e-retribusi kebersihan sampah, e-pajak, aplikasi moovit, unit layanan aduan masyarakat Solo (Ulas), serta belasungkawa kirim akta kematian (Besuk Kiamat).

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo yang akrab disapa Rudy menyakini sistem pembayaran secara elektronik mampu menekan berbagai bentuk penyimpangan, termasuk kemungkinan kebocoran keuangan. Semua transaksi melalui kartu elektronik akan terekam dalam sistem yang disiapkan perbankan dan secara otomatis terdebet dalam rekening Pemkot.

Demikian pula dalam hal pengawasan, dapat dilakukan secara efektif, sebab semua dapat dipantau secara online. “Kami juga bisa efisiensi SDM [sumber daya manusia]. Selama ini Pemkot kekurangan ribuan ASN [aparatur sipil negara] karena belum dicabutnya moratorium penerimaan ASN oleh pemerintah pusat,” katanya.

Ke depan, Rudy berharap seluruh penarikan retribusi retribusi dan pajak daerah akan dilakukan secara elektronik. Retribusi pasar akan diterapkan di 44 pasar se-Kota Solo. Secara otomatis tidak ada lagi penarikan retribusi secara manual atau memakai karcis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya