SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pasar tradisional Semarang diwarnai 350 kios mangkrak yang didesak Wali Kota Hendrar Prihadi segera dimanfaatkan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memerintahkan penyegelan sekitar 350 kios di 44 pasar tradisional di wilayah itu yang selama ini tidak digunakan pedagang. Upaya itu ia tempuh demi meningkatkan dinamika pasar dengan segera memanfaatkan kios yang mangkrak.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

“Dengan penyegelan ini, harapan kami nantinya kios itu bisa digunakan pedagang yang berhak sehingga pasarnya jadi lebih ramai,” katanya saat diskusi “Revitalisasi Pasar Tradisional” di Hotel Wimarion Semarang, Selasa (28/2/2017).

Perintah penyegelan itu disampaikan Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi langsung kepada Dinas Perdagangan Kota Semarang karena kios-kios itu sudah dibangun oleh pemerintah tetapi malah tidak dimanfaatkan pedagang.

Ekspedisi Mudik 2024

Selama ini, kata orang nomor satu di Kota Semarang itu, pemerintah kota setempat sudah merevitalisasi setidaknya 16 pasar tradisional, seperti Pasar Bulu, Pasar Kembang Kalisari, Pasar Peterongan, dan Pasar Pedurungan.

Untuk 2017, ia menyebutkan revitalisasi akan diteruskan ke pasar-pasar tradisional yang lain, seperti Pasar Srondol dengan anggaran Rp12 miliar, Pasar Klithikan Penggaron yang dilanjutkan dengan anggaran Rp15 miliar.

Demikian pula, Lapak Sementara Pasar Johar di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) tahap kedua dengan anggaran Rp19,3 miliar dan Pasar Waru yang dianggarkan Rp18,5 miliar dan sudah masuk review DED (detail engineering design).

“Semangatnya bukan hanya membangun, tetapi membangunkan pasar rakyat. Jangan sampai upaya kami ini justru tidak didukung pedagang sehingga kesannya jadi bertepuk sebelah tangan,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Yang perlu digaris bawahi, tegas Hendi, Pemkot Semarang berkomitmen untuk melakukan revitalisasi pasar tanpa melibatkan investor sehingga pedagang tidak terbebani ketika masuk kembali ke pasar setelah rampung dibangun.

“Langkah revitalisasi pasar ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo yang akan merevitalisasi 5.000 pasar tradisional di Indonesia. Makanya, kami sangat berkomitmen melanjutkan revitalisasi pasar,” pungkasnya.

Hadir pula dalam diskusi itu, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Bupati Kudus Musthofa, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah Rukma Setyabudi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menyebutkan setidaknya ada 350 kios yang terdata tidak dimanfaatkan oleh pedagang yang tersebar di 44 pasar tradisional yang ada di Kota Atlas.

Langkah penyegelan kios sudah dilakukan di beberapa pasar, seperti Pasar Bulu sebanyak 16 kios, kemudian dilanjutkan di Pasar Langgar, Pasar Gayamsari, dan Pasar Pedurungan sebanyak puluhan kios dan los.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya