SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggusuran PKL oleh Satpol PP. (JIBI/Solopos/Antara)

Pasar tradisional Johar Semarang sudah mulai berpindah dari tempat relokasi sementara.

Semarangpos.com, SEMARANG — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang menertibkan puluhan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang merupakan pedagang eks-Pasar Johar yang pindah dari tempat relokasi sementara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sedianya, penertiban ini kami lakukan pada Kamis [8/6/2017] lalu, namun ada miskomunikasi sehingga sempat tertunda,” kata Kepala Satpol PP Kota Semarang Endro P Martanto di Semarang, Senin (12/6/2017).

Dari koordinasi ulang dengan Dinas Perdagangan, kata dia, penertiban lapak-lapak pedagang pasar tradisonal yang semula menempati lapak-lapak di penampungan sementara Pasar Johar itu akhirnya dilakukan Senin.

Awalnya, sejumlah pedagang pasar tradisional tersebut sempat menolak ketika aparat Satpol PP datang, tetapi akhirnya mereka pasrah lapak-lapak itu dibongkari karena didirikan di titik larangan berjualan di Jl. Beteng. Di samping berdiri di titik larangan berjualan, menurut dia, Jl. Beteng merupakan kawasan padat arus lalu lintas sehingga keberadaan lapak-lapak PKL itu menganggu pengguna jalan.

“Sesuai rencana dengan Dinas Perdagangan, kami tertibkan PKL. Semua lapak yang ada di Jl. Benteng kami bongkar. Kami minta mereka kembali ke Lapak Sementara Pasar Johar,” tegasnya.

Endro menjelaskan sebenarnya lapak-lapak PKL itu merupakan pedagang dari tempat relokasi Pasar Johar, tetapi kemudian keluar dan menyebar di berbagai titik, salah satunya di Jl. Beteng. “Mereka sebenarnya sudah diarahkan oleh Dinas Perdagangan untuk kembali ke tempat relokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah. Semuanya, termasuk di Jl. Beteng sekitar 31 lapak,” katanya.

Selain di Jl. Beteng, kata dia, pedagang-pedagang eks-Pasar Johar juga menyebar ke berbagai titik lain, seperti Jl. K.H. Agus Salim dan Jl. Pedamaran yang selanjutnya menyusul ditertibkan. “Lapak kami bongkar. Sebagian barang dagangan ada yang kami sita sebagai barang bukti. Selanjutnya, kami lakukan pengawasan agar para PKL itu tidak kembali berjualan di sini,” katanya.

Sulistyo, salah seorang pedagang meminta agar penertiban dilakukan setelah Lebaran 2017, sebab dirinya berharap bisa mengais rezeki sampai Idulfitri 1438 H yang dimungkinkan ramai. “Ya, tetapi bagaimana lagi, [permintaan] kami tidak ditanggapi dan tetap ditertibkan. Padahal, beberapa hari lagi Lebaran. Kalau mau Lebaran kan biasanya ramai,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menjelaskan PKL yang menyebar itu merupakan pindahan dari tempat relokasi Pasar Johar, tetapi ada juga pedagang yang baru. “Kami sudah minta mereka masuk ke Lapak Sementara Pasar Johar karena masih ada sekitar 500 kios dan lapak yang kosong, yakni di Blok E dan F,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya